
Pada pembukaan perdagangan tadi, saham MIKA langsung dibuka turun 30 poin dari penutupan sebelumnya Rp 2.110 ke level Rp 2.080. Saham MIKA juga sempat menyentuh level terendah di posisi Rp 1.950. Kini MIKA bertengger di level Rp 2.010, melemah 100 poin atau 4,74%.
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta, memprediksi sentimen negatif tersebut akan mempengaruhi saham MIKA dalam jangka pendek. Meski tak pengaruhi kinerja secara langsung, cerita tersebut cukup kuat untuk merusak citra RS Mitra.
"Adapun tragedi meninggalnya bayi Debora menjadi pukulan telak terhadap pergerakan harga saham MIKA. Hari ini terpantau melemah 6%. Dan sejak Agustus lalu, harga sahamnya terjun dari Rp 2.500 menjadi Rp 1.955 saat ini, sehingga secara teknikal pada daily chart terlihat pola rounding top," tuturnya kepada detikFinance, Senin (11/9/2017).
Dia memperkirakan saham MIKA akan terus terkonsolidasi dengan perkiraan pergerakan saham dalam rentang Rp 1.950 sampai dengan Rp 2.000 per saham.
Sementara Kepala Riset Reliance Securities Robertus Yanuar Hardy memprediksi target price MIKA di level Rp 2.000 dengan posisi harga saham terakhir Rp 2.130. Dengan melihat pergerakan saat ini artinya artinya saham MIKA telah menembus level support-nya.
"Saham MIKA diperdagangkan pada PE 43x dan PBV 9x," tukasnya.
Seperti diketahui beberapa hari sebelumnya ramai beredar tentang cerita pilu meninggalkan bayi Debora yang berumur 4 bulan. Bayi tersebut tidak mendapatkan penanganan darurat dari RS Mitra Kalideres lantaran uang kedua orangtuanya tidak mampu menutupi uang muka yang ditentukan.
(ang/ang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar