Senin, 23 Oktober 2017

Kisah Bayi Sahar Meninggal karena Kelaparan. 'Menangis Pun Dia Tak Punya Tenaga'

Sahar umurnya satu bulan, tulang rusuknya menonjol akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (23/10/2017) di Ghouta Timur Suriah. Wilayah itu disebut terdampak konflik perang yang memicu ratusan anak mengalami kelaparan.

Tragisnya, hanya ada sedikit bantuan kemanusiaan yang sampai ke wilayah yang dikuasai satu kelompok di timur Damaskus dan terjadi perang sejak 2013.

Pejabat medis setempat menyebutkan sebab pasokan makanan jarang masuk maka ratusan anak-anak menderita kekurangan gizi akut.

Siapa Sahar?

Dikutip Tribunjogja,com dari laman english.alarabiya.net, Sabtu akhir pekan lalu, orang tua Sahar Dofdaa membawanya ke rumah sakit di kota Hamouria, Ghouta Timur.

Foto-foto yang diabadikan reporter AFP menunjukkan ada bayi perempuan itu tampak bermata lebar dengan mata lesu dan hanya tersisa kulit yang menempel di tulang  belulangnya.

Dia seperti mencoba menangis tapi seoalah tak memiliki cukup tenaga untuk mengeluarkan suara. Disisi lain, tampak ibunya terisak-isak di dekatnya.

Tubuh Sahar yang kurus, tampak menyedihkan, tulang tulangnya menonjol dari sela sela popok yang menempel ditubuhnya.

Ketika Sahar ditempatkan pada timbangan, beratnya kurang dari dua kilogram saja.

Sahar bayi berumur satu bulan menghembuskan napas terakhirnya Minggu (23/10/2017) di Ghouta Timur Suriah.
Sahar bayi berumur satu bulan menghembuskan napas terakhirnya Minggu (23/10/2017) di Ghouta Timur Suriah. (AFP)

Seperti ratusan anak di Ghouta, Sahar menderita gizi buruk akut.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search