Kamis, 19 Oktober 2017

Kisah Duka Suami Korban Bom Kuningan, Anak Terus Tanya, Mama Kemana?

TRIBUNKALTIM.CO - Suasana aula Kampus IAIN Samarinda, tempat acara Dialog Pelibatan Lembaga Dakwah Kampus dalam Penanggulangan Terorisme mendadak hening. Tatapan mata ratusan peserta dialog tertuju pada sosok Iwan Setiawan, suami korban bom Kuningan, Jakarta saat mengisahkan tragedi bom yang membuat dirinya kehilangan istri tercintanya.

IWAN Setiawan pun seakan tak henti berkedip. Mata kanannya terlihat berbeda dari mata kirinya. Di depan ratusan mahasiswa, ia sedikit terbata-bata saat mengisahkan perjalanan hidupnya hingga bisa seperti sekarang.

"Aduh, kalau saya lihat video itu, saya jadi teringat terus," ujar Iwan sebelum maju ke depan mahasiswa.

Baca: LIVE STREAMING - Saksikan Laga Benfica Vs Manchester United - Momen Reuni Para Pilar MU

Rabu (18/10) kemarin, Iwan Setiawan hadir memberikan pengalaman hidup saat menyaksikan tragedi bom dahsyat di kawasan Kuningan, Jakarta. Iwan merupakan satu dari beberapa korban bom Kuningan Jakarta yang masih bertahan hidup. Dia sempat menjalani perawatan di rumah sakit akibat bom.

"Kejadian itu tanggal 9 September 2004. Saya ingat betul. Karena saat itu, saya sedang bahagia-bahagianya. Pada 13 September, saya rencananya akan mengikuti Diklat Pegawai usai dinyatakan lulus sebagai pegawai tetap salah satu bank. Belum lagi, saat itu, istri saya sedang siap-siap melahirkan anak kedua. Usia kandungannya sudah 8 bulan," tutur Iwan.

Namun, impian Iwan untuk hidup lebih baik pupus. Saat kejadian, dia berada dekat di lokasi bom mobil Kedubes Australia. Akibarnya, Iwan harus menjadi korban sekaligus gagalkan semua rencananya.

"Bayangkan, bomnya itu ada 400 gram di dalam mobil. Ketika kejadian, motor saya langsung terhempas. Saya dengan istri saat itu sedang melewati jalan dekat lokasi bom. Istri saya tak bisa saya rangkul. Dia jatuh. Sempat sadar, saya coba kembali cari kendaraan dan istri saya. Tetapi sudah tak kuat, mata saya cedera terkena pecahan besi. Akhirnya dibawa warga ke rumah sakit," katanya.

Baca: Walah, Cewek Ini Ngomel-ngomel karena Dikomentari So Beautiful, Percakapannya Bikin Ngakak!

Setelah tiba di rumah sakit, musibah kembali berlanjut. "Mata kanan saya tak terselamatkan. Operasi dilakukan sejak pukul 11.00 hingga 23.00 Wita. Dokter menjelaskan bahwa ada bara besi yang menancap di mata kanan saya. Bara besi itu panjangnya 3 cm. Akibatnya harus dipasang mata palsu. Maaf, untuk menambal daging yang hilang, digunakan daging yang dicabut dari daging bagian pantat saya," ungkap Iwan.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search