Jumat, 20 Oktober 2017

Kisah Orang Terakhir yang Hadapi Gunung Agung jika Meletus

VIVA – Hujan belum berhenti membasahi sekitaran Gunung Agung. Segelas kopi hitam menemani suasana dingin sore itu di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. 

Sesekali ia bercanda gurau. Namun, air mukanya berubah tegang tatkala bunyi petir menggelegar tepat di kawah Gunung Agung yang tertutup kabut. Secepat kilat ia sambar smartphone yang tergeletak di sampingnya.

Ia pantau grafik pergerakan magma gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut. Sejurus kemudian, raut wajahnya kembali tenang. "Tidak apa-apa, aman," kata pria bernama Devy Kamil Syahbana saat berbincang dengan VIVA.co.id, Kamis 19 Oktober 2017. 

Devy merupakan ketua Tim Tanggap Bencana Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Di institusi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu, ia menjabat sebagai kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur.

Devy pula yang menganalisis dan membuat laporan perkembangan aktivitas terkini gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu.

Pria kelahiran Bandung 18 Februari 1981 itu satu-satunya sosok peneliti PVMBG yang akan berhadapan langsung dengan Gunung Agung jika meletus. Memang sudah menjadi tugasnya melakukan assessment bahaya efek yang ditimbulkan Gunung Agung. 

"Misalnya Gunung Agung meletus. Dalam kondisi meletus itu kami tetap perlu melakukan assessment bahaya, karena bahaya itu bisa berubah kapan pun. Kalau misalnya sekarang luasnya radius 9 kilometer dengan sektoral 12 kilometer, dia bisa lebih dari itu atau kurang dari itu," papar Devy.

Jika nanti skenario bahaya dari hasil analisis mengalami perubahan, Devy mesti membuat laporan dengan cepat agar mendapat prioritas penanganan. 

"Ketika ternyata nanti skenarionya berubah, harus ada judgement kan. Artinya exped judgement itu harus ada, harus ada yang menilai, kira-kira nanti ini aktivitasnya membahayakan atau berpotensi lebih membesar lagi atau sebaliknya, justru mengecil. Itu tugas saya. Saya harus standby (di Pos Pengamatan Gunung Api Agung) untuk itu," kata dia.

FOTO: Devy Kamil Syahbana bersama wartawan.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search