Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Meyko Syahputra mungkin tidak akan mewakili Indonesia di Olimpiade AyoDance di Korea Selatan pada September lalu kalau ia tidak ngotot ke pihak imigrasi pada saat pembuatan paspor.
Karena H-1 pengajuan visa ke Korea Selatan, paspor punya dirinya dan tim Indonesia belum selesai.
"Kita itu udah panik H-1 belum selesai, karena enam orang itu belum pernah keluar negeri makanya bikin paspor pun serba mendadak," ujar Meyko Syahputra kepada Tribun Jabar di Markas Tim E-Sport Immortal di Jalan Pahlawan, Bandung.
Persiapan administrasi inilah yang menjadi ganjalan utama Meyko dan tim Indonesia untuk berangkat ke Korea Selatan.
Akan tetapi pada akhirnya ia dan tim Indonesia berangkat tepat waktu.
Di Dalam Negeri Kerap Dihujat Netizen, di Luar Negeri Ayu Ting Ting Disorot Media Internasional https://t.co/UpD6XY9mYz via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 9, 2017
Selain persiapan administrasi, Meyko Syahputra di karantina oleh tim yang menaunginya, Immortal, selama satu minggu penuh.
Tujuannya untuk membiasakan diri dengan teknis game di Korea yang berbeda dengan Indonesia.
"Jadi kalau game yang versi Indonesia dengan versi Korea itu beda. Harus dibiasakan dulu makanya," ujar Meyko Syahputra.
Selama satu minggu itu, Meyko Syahputra dilatih secara penuh oleh pelatih Immortal.
Bahkan Meyko Syahputra tidak diperbolehkan untuk keluar area karantina sebelum masa pelatihan selesai.
Persiapan selama satu minggu dalam karantina dan juga cobaan dalam persiapan administrasi tersebut terbayar tuntas.
Hasilnya, Meyko Syahputra dan juga tim Indonesia berhasil juara dunia di Korea Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar