Senin, 09 Oktober 2017

Menggendong Sandal Hello Kitty, Kisah Getir Rakyat Miskin Kota

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG -  Gusjur Mahesa dan warga Manteos mementaskan pertunjukan teater dengan narasi Menggendong Sandal Hello Kitty (MSHK), kisah yang mencitrakan pahit-getir dan suka-duka rakyat miskin kota dalam meng-hallo penetrasi modal yang beringas dan masif, di Teras Cikapundung, Minggu (07/10/2017) malam.

Peri Sandi Huizche, seorang Apresiator Seni Bandung, mengirimkan hasil apresiasinya pada pementasan tersebut ke Tribun Jabar.

Citra oposisi biner yang kemudian melahirkan posisi antara; posisi yang masih merindukan kehidupan normal masyarakat biasa namun dituntut arus global yang membuatnya tidak bisa diam dan terus berjalan maju.

"Papa: Gendonglah anak kita. Kita harus terus berjalan dan maju….. kalau tidak jalan kita akan dilindas zaman" dialog yang keluar dari seorang ayah (Suyadi) yang mewakili keluarga korban arus kota.

Gambaran lainnya yang menyuarakan rakyat miskin kota, keluar dari dialog ustadz (Robi) yang sedang ceramah tentang tema kebersihan dan tanamlah pohon, namun Warga I (SitKom) menolaknya.

"Warga I: saya sih mau menanam pohon…. tapi saya sudah tidak punya lagi tanah untuk ditanami, tanah keluarga saya sudah habis terjual, kini jadi apartemen dan mall bahkan sisa tanah yang saya tinggali, terkena gusur dan jadilah taman".

Narasi pertunjukan yang dirajut dengan petualangan keluarga Kitty mencoba merangkum semua permasalahan yang sedang dialami oleh masyarakat kini, seperti masalah pola pengajaran yang tidak kreatif, pengajian dogmatis yang mengumbar judgement and punishment, keluarga tanpa rencana, partai politik, permasalahan korupsi yang menjadi-jadi, dan masih banyak lagi.

Gerimis

Gerimis masalah kota mungkin seperti gerimis yang turun perlahan di malam itu, semua orang berusaha mengatasi dirinya, temannya, keluarganya, pasangannya; sebagian penonton memilih diam di bawah payung-romatis? sebagian mencari tempat berteduh, ada pula yang modar-mandir mengkondisikan sound dan kabel, ada pula yang kedinginan mencari kopi-kehangatan.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search