Jumat, 10 November 2017

Kisah haru saat Pupuk Indonesia bedah rumah Veteran di Purwakarta

Merdeka.com - Memperingati Hari Pahlawan, PT Pupuk Indonesia (Persero) membantu puluhan veteran dalam program bedah rumah. Salah satu veteran tersebut ialah Djatnika Yaya Suryana (76 tahun), atau biasa disapa Suryana. Dia merupakan veteran perang asal Kampung Cihideung RT 02/01, Desa/Kecamatan Pasawahan yang pernah ikut menumpas pemberontak di Sulawesi, dan turut andil dalam operasi TRIKORA serta tergabung dengan pasukan UNTEA (PBB).

Pupuk Indonesia sendiri memberi bantuan dengan membedah 47 rumah Veteran di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Bedah rumah ini dilakukan berdasarkan survei kepada 47 rumah milik veteran yang didapati sebagian besar dari rumah tersebut tidak layak huni seperti memiliki lantai tanah, dinding bambu, fasilitas MCK yang kurang dan perlu segera diperbaiki.

Dalam keterangan perusahaan, Suryana mengatakan, selama menjadi tentara marinir zaman Presiden Soekarno dan Soeharto, penghasilannya sangat pas-pasan. Upahnya saat itu, hanya Rp 90 per bulann. Upah tersebut, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Yakni, seorang istri dan empat orang anaknya.

Kemudian, upah tersebut berangsur-angsur meningkat. Bahkan, saat pensiun di usia 48 tahun, upah yang digelontorkan negara untuk pensiunan ini mencapai Rp 2,7 juta per bulan. Akan tetapi, upah tersebut lagi-lagi hanya bisa untuk menutupi kebutuhan dapurnya.

"Bukannya tak mau merenovasi rumah. Tapi, kemampuan kami terbatas," ujar Suryana.

Untuk Kabupaten Purwakarta, ada tiga pensiunan vetaran yang mendapatkan bantuan perbaikan rumah dari PT Pupuk Indonesia (Persero). Salah satunya, Suryana. Bantuan ini membuatnya sangat bahagia. Bahkan, Suryana sampai meneteskan air mata tanda terharu yang bercampur dengan bahagia.

Kini, rumah panggungnya sudah tak ada lagi. Namun, telah berganti dengan rumah permanen berukuran 7 x 5,5 meter. Rumah dengan cat dominasi warna hijau ini, memiliki dua kamar tidur, satu ruang tamu, ruang dapur dan kamar mandi di dalam.

"Saat rumah panggung, kamar mandi kami di luar rumah. Kini, kami punya kamar mandi di dalam," ujarnya.

Dengan rumah baru ini, Suryana mengaku bisa bernafas lega. Sebab, di usianya yang sudah senja, selain dia beserta istri ada tiga jiwa lagi yang tinggal di rumah tersebut. Yaitu, anak, menantu dan seorang cucu.

Menurut Suryana, rumah itu merupakan identitas. Dengan rumah yang bagus, diharapkan ke depan kehidupannya akan jauh lebih baik lagi. Tak hanya itu, bantuan untuk para veteran pejuang juga jangan sampai terhenti di program ini. Karena, para veteran juga ingin dianggap dan dihargai oleh negara.

Sementara itu, Danramil Wanayasa, Kapten Arm Wahyu Widodo mengatakan, sebelum mendapatkan bantuan, para veteran ini diseleksi terlebih dulu. Jadi, yang rumahnya sudah memenuhi syarat rutilahu, maka diajukan untuk mendapatkan bantuan. Di Kecamatan Pasawahan ini, ada dua anggota veteran yang rumahnya tidak kayak huni. Lalu mendapatkan bantuan dari Pupuk Indonesia.

"Rumah Pak Suryana ini, kategorinya sudah sangat memprihatinkan. Makanya, rumah panggung tersebut harus dibongkar dari nol lagi. Sampai sekarang, pengerjaannya sudah memasuki tahap finishing," ujarnya.

Selain dari Pasawahan, lanjut Wahyu, penerima bantuan rutilahu Pupuk Indonesia juga terdapat di Desa Cibingbin, Kecamatan Bojong. Dengan adanya bantuan untuk para veteran ini, diharapkan kehidupan para pejuang itu menjadi terdongkrak dan jauh lebih baik lagi. [idr]

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search