Minggu, 26 November 2017

Makam Berusia 800 Tahun Ini Ceritakan Kisah Pasangan China Kuno

QINGYUAN - Dua makam tua berusia 800 tahun milik seorang pria bernama Lord Hu Hong dan istrinya née Wu yang bergelar Lady of Virtue, ditemukan di sebuah lokasi konstruksi di Kabupaten Qingyuan, Provinsi Zhejiang, China.

Sebuah prasasti mengatakan bahwa Hu Hong adalah "Grand Master for Thorough Counsel". Beliau dan istrinya tinggal saat China terbagi menjadi dua dinasti, dan Hu Hong melayani Dinasti Song Selatan yang menguasai China bagian selatan.

BERITA TERKAIT +

Baca juga: Peneliti Terkejut dengan Temuan Makam Kuno, Ternyata Ini Isinya..

Prasasti panjang yang menceritakan kehidupan Hu Hong itu ditemukan di dalam makamnya. Terjemahan dalam makam tersebut berbunyi "Telah tertulis pada batu ini, untuk tersimpan di sini, dengan harapan akan bertahan selama langit dan Bumi!".

Seorang peneliti Jianming Zheng, bersama Institut Peninggalan dan Arkeologi Budaya Provinsi Zhejiang, memimpin tim arkeolog yang menggali makam tersebut. Mereka menemukan bahwa makam Hu Hong telah dirampok, tetapi tidak dengan makam née Wu. Para arkeolog mengatakan, terdapat prasasti pula di dalam makam née Wu, namun tidak dapat terbaca.

Baca juga: Akhirnya! Misteri Arkeologi Terpecahkan Pasca Temuan Kuil Yunani Kuno

Tubuh mereka hampir membusuk total. Terdapat merkuri dalam jumlah besar di dalam makam née Wu. Para arkeolog menuliskan di artikel jurnal mereka, kemungkinan merkuri tersebut digunakan untuk mencegah dekomposisi, tetapi tidak berhasil.

Dalam kedua kuburan tersebut, terdapat guci porselen yang berhias desain gajah. Di dalam kuburan née Wu juga terdapat perhiasan emas, sisir emas, jepit rambut emas dan perak, serta cakram Kristal.

Hu Hong lahir di keluarga yang kurang mampu pada April 1147. Pada 1179 Hu Hong mulai bertugas di perbatasan utara Dinasti Song Selatan. Pada prasasti tersebut juga tertuliskan, pada 1193 pemerintah mengenalinya sebagai "hakim daerah terbaik tahun ini".

Tahun 1200 beliau diangkat sebagai komisaris militer dan mengalahkan sekelompok pemberontak. Ia lalu pensiun tak lama setelah 1200.

"Ia tahu bahwa dirinya berada di luar masa kejayaannya dan ia bersikeras untuk pensiun. Seandainya ia berterus terang, ia pasti akan dikeluarkan," kata tulisan di prasasti tersebut.

Prasasti tersebut juga mengatakan, meskipun ia khawatir dengan permasalahan yang ada, prihatin dengan kemunduran moral saat itu, serta merasa tidak dapat melepaskannya begitu saja, ia tidak lagi memiliki energi untuk terus melayani dan bertarung.

Hu Hong wafat pada 1203, dan sang istri menyusulnya pada 1206. Pada prasasti tersebut juga tertuliskan bahwa Hu Hong dan née Wu dikaruniai dua putra, tiga putri, dan dua cucu perempuan. Demikian dinukil dari Live Science.

(ahl)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search