Untuk mencukupi kebutuhan adik-adiknya, Izhak sehari-hari mengandalkan usahanya. Dia membuat gula aren yang kemudian menjualnya ke pasar. Selain itu, dia juga sibuk merawat dua ekor sapi peninggalan ayahnya.
"Per empat hari dia bisa bikin 20 sampai 30 bungkus gula merah (gula aren), per bungkusnya itu dijual Rp 6 ribu. Ada juga sapi dia rawat peninggalan dari bapaknya," ujar April Myathi, salah seorang anggota Gerakan Peduli Sosial Polewali Mandar kepada Liputan6.com, Jumat, 15 Desember 2017.
Sang adik kedua, Aslan, setia membantu Izhak untuk membuat gula aren tersebut. Aslan (19) ikut menyokong kegiatan sang kakak mulai dari mencari dan mengolah nira enau hingga menjadi gula aren.
"Aslan putus sekolah semenjak kelas IV SD. Sekarang usianya 18-19 tahun. Penghasilan dari gula merah itu cukup," ujar Izhak.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar