Belajar bahasa asing tidak harus melulu dengan kursus, tetapi bisa juga dilakukan secara otodidak atau mandiri. Hal itu dibuktikan oleh Syifa Adinda Negara, wanita kelahiran Jakarta yang secara otodidak menguasai hampir 9 bahasa.
Adinda belajar bahasa asing dari orang tuanya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Selain bahasa Indonesia, ia diajari juga bahasa Inggris. Di rumahnya, Adinda dibiasakan menggunakan dua bahasa--bahasa Inggris dan Indonesia-- saat berkomunikasi dengan orang tuanya. Sehingga sejak sekolah dasar Andinda aktif berbahasa Inggris.
Saat itu, Adinda bersekolah di pondok pesantren sekaligus sekolah menengah pertama Fathan Mubina, Ciawi, Bogor. Ketika libur sekolah tiba, ayahnya membawa Adinda ke toko buku. Di situ, sang ayah menyuruh Adinda dan adiknya untuk membeli buku bahasa asing sepuasnya. Ia pun memutuskan mengambil buku bahasa Perancis, sementara sang adik mengambil buku bahasa Jepang. Dukungan dari sang ayah membuat semangatnya belajar bahasa asing kian tumbuh.
Namun, ketika Adinda kembali ke pesantren, ia malah membawa buku bahasa Jepang yang dipilih sang adik sebelum menyelesaikan buku yang semula ia pilih. Alhasil, ia mulai mempelajari bahasa Jepang terlebih dulu. Ia makin semangat mempelajari bahasa Jepang ketika pesantrennya dikunjungi oleh Duta Bahasa Jepang.
Tak hanya dari buku, Adinda juga belajar bahasa asing dari teman-temannya di luar negeri melalui aplikasi chatting atau aplikasi bernama Azar, untuk video call. Ia juga dibantu oleh ibunya, yang merupakan lulusan Akademi Bahasa Asing.
Saat ini Adinda telah mahir menggunakan bahasa Inggris, Korea, Jepang, dan Arab. Sementara untuk bahasa Spanyol, Jerman, Perancis, dan Rusia, masih terus ia pelajari.
Wanita berusia 20 tahun itu mendalami bahasa Jepang saat duduk di bangku SMA. Di sekolahnya, SMA 52 Jakarta, terdapat mata pelajaran Bahasa Jepang yang semakin membantunya.
Ketika kelas 3 SMA, ia kemudian belajar bahasa Korea. Ketertarikannya mempelajari bahasa Negeri Ginseng itu dimulai setelah ia menonton dan menyukai drama-drama Korea, video klip, dan lagu-lagu selebriti K-Pop. Dari situlah sedikit demi sedikit ia mempelajari bahasa Korea.
Bukan hanya itu, Adinda juga selalu menyiapkan buku dan pulpen ketika menonton film luar negeri. Ia akan mencatat kosakata baru yang ditemuinya ketika sedang menonton film tersebut.
Dari semua bahasa yang ia pelajari, bahasa Rusia ialah bahasa yang paling sulit baginya. Hal itu dikarenakan bahasa Rusia masih asing terdengar di telinganya. Menurut Adinda, bahasa akan mudah dipelajari jika tidak asing didengar.
Kini Adinda tengah melanjutkan jenjang pendidikannya di Universitas Padjadjaran, Jurusan Sastra Arab. Jurusan tersebut ia pilih karena bahasa Arab dipakai oleh lebih dari 22 negara di dunia dan baginya itu adalah peluang besar untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang diplomat.
"Karena Bahasa Arab itu ternyata dipakai oleh lebih 22 negara di dunia, itu membuat saya berpikir inilah peluang saya untuk mewujudkan apa yang saya inginkan, yaitu menjadi diplomat. Dan saya juga pengen sekali bisa Bahasa Turki, " ujarnya.
Mempelajari bahasa asing menbuatnya sering diikutsertakan dalam perlombaan bahasa asing antarkampus, bahkan ia juga pernah menyanyikan lagu berbahasa Korea dalam sebuah festival budaya Korea. Menyanyi memang menjadi hobi Adinda, selain belajar bahasa asing, sejak kecil. Kesempatan itu menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi Adinda.
Videonya menyanyikan lagu Despacito dalam lima bahasa membuatnya semakin dikenal. Video yang ia unggah di akun Instagram-nya itu mendapat banyak respons positif dari warganet dan telah ditonton sebanyak 410.229 kali.
Kepiawaiannya dalam berbahasa asing pun mulai dikenal publik lebih luas. Ia juga tak menyangka kalau akun Instagram miliknya, @adindanegara, diikuti hingga 185 ribu orang. Popularitasnya tak hanya di dunia maya. Ketika ia sedang mewakili kampus untuk mengikuti perlombaan di Malang, banyak orang berdatangan meminta foto bersama dan tanda tangan. Bahkan di antara fans-nya itu, ada yang sampai menangis karena bangga bisa bertemu dengan dirinya.
"Aku kaget banget, pertama kali didatengin orang minta foto dan tanda tangan, minta buat instastory bareng. Bahkan yang sampe nangis. Aku engga pernah menganggap aku artis, dan mereka fans. Tetapi semuanya sama, kita bersaudara, aku juga bakal bagikan ilmu aku ke orang-orang," tutur Adinda.
Inspirasi Adinda untuk mempelajari bahasa asing tak lain dan tak bukan berasal dari ibunya. Orang tuanya selalu mendukung dan memberi motivasi pada Adinda untuk belajar banyak bahasa.
"Ibu saya selalu berkata, jika kamu ingi menguasai dunia atau berkeliling dunia, maka kuasailah bahasanya. Karena saat itu kamu akan merasa sedang berada di rumahmu," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar