Sejuah perempuan Indonesia yang berbagi kisah inspiratif dari pengalaman mereka masing-masing ini memiliki latar belakang kehidupan dan pekerjaan berbeda. Dari kisah mereka, kita bisa mengetahui bahwa kehidupan di Italia dan Eropa yang menjadi impian banyak orang ternyata tidak selalu semudah dan seindah yang dibayangkan.
Junie Artati Alwi, istri dari Wakil Kepala Perwakilan KBRI Roma bercerita pengalamannya sebagai istri diplomat, hidup berpindah dari negara satu ke yang lain, sambil mengurus anak-anaknya. Selain mendapat pengalaman yang luas dalam banyak hal, ia terkadang harus bisa menjadi guru bagi anaknya sekalipun ia tidak mengerti materinya dengan jelas.
Mistin Muhibah, sudah lebih 10 tahun bekerja menjadi asisten rumah tangga di Italia untuk menggapai kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya dengan lima anak. Sebelumnya, ia seorang pengusaha katering di Bali yang alami kebangkrutan karena peristiwa bom Bali. Dengan perjuangan berliku, ia pun bisa pergi ke Italia untuk bekerja dan belajar bahasa Italia, hingga bisa membawa suaminya pula.
![]() |
Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani yang merupakan duta besar perempuan Indonesia pertama untuk Italia adalah seorang diplomat kawakan. Ia pernah memangku sejumlah jabatan penting dalam pemerintahan, termasuk menjadi Duta Besar RI untuk Norwegia dan Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik di Kementerian Luar Negeri RI. Selain kisah suka duka, ia juga berbagi tips kepada perempuan Indonesia agar selalu profesional, optimis dan menjaga hubungan baik dengan banyak orang.
Tak ketinggalan, ada pesan video dari Betty Bariati dari kota Turin dan Linda Sangalli dari kota Rimini yang membuat para peserta bincang-bincang terkesan. Betty sudah lebih dari 15 tahun di Italia, seorang ibu rumah tangga dan penyanyi profesional yang harus membagi waktu dengan baik. "Saya tetap menjaga harkat martabat sebagai perempuan Indonesia di tengah budaya yang berbeda" ungkap Betty yang selalu mempromosikan makanan Indonesia dan suka berbatik ini.
Sementara Linda Sangalli, menikah dengan seorang pelukis Italia dan sejak tahun 1983 berada di Italia. Ia cukup lama bekerja sebagai juru masak di hotel. Perjuangannya tak sia-sia, tahun ini ia berhasil membuka sebuah restoran kecil Italia – Indonesia di Rimini.
Ada pula Emi Trenggono, yang sudah lebih dari 50 tahun tinggal di Italia. "Dulu saya dikirim oleh Presiden Soekarno belajar menyanyi di konservatorium di Italia," tutur Emi. Ia pun kemudian mengabdikan dirinya sebagai guru di Sekolah Indonesia di Roma, dan setelah sekolah tersebut ditutup tahun 1980an, ia bekerja di KBRI Roma sambil aktif mempromosikan Indonesia.
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar