Irwan mengatakan, sekali memberi makan Kojek, dirinya menghabiskan uang hingga Rp 50 ribu, untuk satu kg hingga dua kg ikan. Saat Kojek masih kecil, disimpan di aquarium. Namun setelah usianya menginjak lima tahun, barulah disimpan di kolam kecil.
"Suka dimandiin juga, seminggu sekali, pakai sabun cuci piring. Soalnya badannya suka lumutan, nempel-nempel dari kolam. Enggak berontak kok pas dimandiin," tuturnya.
Selama 20 tahun hidup bersama Kojek, Irwan mengaku tidak pernah dilukai buaya itu, meski sesekali ia masih merasa ketakutan dengan Kojek. Sebab itu Irwan masih berhati-hati.
"Beberapa kali pernah matiin kucing, tapi enggak dimakan. Pernah juga enggak nafsu makan. Kalau sudah begitu biasanya dicoba terus dikasih makan, sampe mau," tuturnya dilansir Radar Bogor.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai karyawan swasta ini mengaku pernah ditawari untuk menjual Kojek, nilainya mencapai Rp 50 juta, namun Irwan tolak.
"Kasihan, belum tentu nanti dijaga, dirawat betul. Sampai sekarang belum kepikiran buat budidaya, cukup Kojek aja," ucapnya.
Mumun, ibu kandung Irwan menambahkan, buaya itu sudah hidup bersama keluarganya sejak sekitar 20 tahun lalu. Saat itu buaya masih sebesar lengan anak kecil.
Irwan yang memang pecinta binatang kemudian memelihara buaya berkelamin jantan itu hingga hari ini. Baginya, buaya tersebut sudah menjadi bagian dari keluarga.
"Anak saya itu, memang sayang banget sama buaya ini. Jadi ini buaya sudah dipelihara sebelum anak saya punya anak. Sampai sekarang anaknya sudah berumur 17 tahun," kata Mumun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar