Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Rahmad Zilhakim
SRIPOKU.COM,PALEMBANG- Banyak yang tidak mengetahui kisah dari pangeran Tokak keponakan dari Sultan Muhammad Mansyur. Meski terletak di pinggir jalan tepatnya di jalan Sultan Muhammad Mansyur Palembang, namun akses menuju pintu masuknya sedikit tertutup rumah warga.
Ketika Sripo mendatangi tempat itu, Rabu (6/12), kompleks pemakamannya masih asli. Tampak beberapa rumput yang meninggi dan terlihat terawat di kompleks seluas 50x60 meter itu.
Ternyata, ada cerita mistis dibalik sejuknya suasana pemakaman itu. Meski di tengah kota, namun cerita yang berkaitan dengan hal gaib masih ada.
"Dulu beberapa bulan lalu warga sekitar sini sering melihat penampakan buaya putih diwaktu magrib," ucap juru kunci makam, Hendri (44).
Buaya itu, diyakini sebagai penampakan dari para prajurit Raden Tokak yang memiliki ilmu buaya. Konon, Raden Tokak yang dimakamkan di kompleks yang sama, menuntut ilmu itu hingga ia berhasil menjadi Panglima Perang Lautan di era Sultan Muhammad Mansyur berkuasa.
Hebatnya lagi, pernah ada kejadian menyeramkan 3-4 bulan yang lalu. Hendri mengatakan, ada warga yang akan mengadakan hajatan. Tempatnya di atas sebuah dam tak jauh dari kompleks pemakaman.
"Jadi setiap hari ia mimpi didatangi buaya. Malah ia bermimpi rumahnya didatangi buaya putih," kenangnya.
Namun orang itu tak menggubrisnya. Ia tetap melanjutkan persiapan hajatan itu.
Tak lama sebelum acara digelar, ia meninggal. Menurut cerita masyarakat yang beredar, para penghuni gaib yang konon mayoritasnya buaya putih itu tak suka jika tempatnya diusik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar