
Dari lanjutan kisah terbaru Star Wars hingga cerita di balik layar film terburuk yang pernah dibuat, ayo sisihkan waktu Anda untuk menonton sembilan film di bawah ini sepanjang Desember.
The Disaster Artist
"Haha, cerita yang bagus sekali!" pernyataan yang dilontarkan oleh Johnny, karakter yang diperankan Tommy Wiseau di film The Room, pasti diingat oleh siapapun yang pernah menonton film yang bisa dibilang sebagai film terburuk yang pernah dibuat itu. Dan aktor-sutradara James Franco membuat film tentang di balik layar pembuatan The Room.
Franco berperan sebagai Wiseau, seorang imigran yang tidak jelas entah dari mana asalnya.
Dia punya aksen biacara yang khas, rambut hitam panjang yang membuatnya tampak seperti gabungan antara Gene Simmons dan Stephen Baldwin, serta bakat yang unik. Pada 2003 silam, Wiseau ditolak banyak agensi bakat, yang mendorongnya untuk membuat film 'hollywood'-nya sendiri.
Dengan dana terbatas, dia pun membuat The Room, sebuah kisah tentang pengkhianatan, yang dalam semalam penayangannya menjadi pembicaraan banyak orang, karena saking buruknya. Dalam The Disaster Artist, Franco bahkan hampir membuat ulang seperempat film The Room.
Berbeda dengan The Room di mana penonton heboh menertawai jeleknya film ini, The Disaster Artist membuat penonton bisa tertawa bersama karakter-karakter film yang juga disutradarai oleh Franco tersebut. The Disaster Artist mulai tayang di negara-negara Eropa dan Amerika Selatan pada akhir Desember, serta Filipina pada 6 Desember ini.
The Shape of Water
Sineas kawakan Guillermo del Toro kembali membuat film yang mencengangkan secara visual. Film tersebut beberapa waktu lalu meraih penghargaan tertinggi Festival Film Venesia.
The Shape of Water adalah perpaduan berbagai genre dan tema: kisah cinta monster dan manusia, cinta terlarang, drama perang dingin, thriller dan banyak lagi.
Sally Hawkins berperan sebagai seorang pembantu bisu di sebuah fasilitas riset milik Amerika Serikat. Dia jatuh cinta pada objek riset fasilitas tersebut, yaitu seekor makhluk amfibi yang berasal dari Sungai Amazon.
Dia berusaha menyelamatkan kekasih 'separuh kodok'-nya itu, meskipun harus berhadapan dengan bandit, Michael Shannon, yang berperan sebagai perwakilan pemerintah di fasilitas itu.
Dalam ulasan lima bintangnya, kritikus BBC Culture, Nicholas Barber menyebut The Shape of Water, adalah "kontender peraih Oscar untuk semua kategori" dan "salah satu film paling membahagiakan yang pernah saya tonton tahun ini".
The Shape of Water tayang di Amerika Serikat dan Kanada, mulai 8 Desember.
All the Money in the World
Ridley Scott sejenak meninggalkan film blockbusters dan fokus membuat dokudrama yang didasarkan pada buku John Pearson, Painfully Rich: The Outrageous Fortunes and Misfortunes of the Heirs of J Paul Getty.
Taipan minyak yang pernah menjadi orang paling kaya di Amerika Serikat itu, dikenal akan kepelitannya. Ketika cucunya, John Paul Getty III, diculik pada 1970an silam, dia bahkan menolak membayar uang tebusan yang diminta si penculik. Alhasil, cucunya disiksa habis-habisan.
Sang cucu bahkan nyaris kehilangan telinganya. Selain cerita filmnya sendiri yang mencengangkan, kisah di balik layar All the Money in the World juga tidak kalah menjadi buah bibir. Kevin Spacey lah yang semula memerankan Getty. Namun, ketika tuduhan pelecehan seksual semakin ramai, Scott memutuskan untuk mensyuting ulang semua adegan Spacey dengan pemain lain, Christopher Plummer. Itu semua dilakukan hanya satu bulan sebelum film ini ditayangkan.
Bisakah syuting dadakan ini menghasilkan film bagus? Anda bisa buktikan ketika menontonnya Desember ini.
Happy End
Isabelle Huppert datang lagi.
Setelah bermain memukau dalam Elle dan Things to Come, aktris legendaris Prancis itu kembali berakting dalam peran menantang, sebagai seorang ibu yang stres karena harus mempertahankan keluarga dan bisnisnya di saat bersamaan.
Happy End disutradarai oleh Michael Haneke, sineas yang mendapuk Huppert dalam peran cemerlang di awal karirnya, The Piano Teacher.
Ulasan di Festival Film Cannes dan Toronto beragam. Tim Robey dari The Telegraph menyebut film ini "sangat mirip dengan banyak film lain". Sementara kritikus dari BBC Culture, Nicholas Barber menyatakan bahwa "pada usia 75 tahun, Haneke masih mampu membuat film dengan ketegangan tingkat tinggi, bahkan lebih piawai dari sutradara lain separuh usianya."
Happy End ditayangkan di Inggris pada 1 Desember, Amerika Serikat pada 22 Desember, dan menyusul negara-negara lainnya.
Downsizing
Jika Anda menginginkan film yang lebih hangat, atau mencampuradukkan fiksi, kritik sosial dan kisah kemunafikan manusia, Anda bisa menonton film karya Alexander Payne ini.
Downsizing adalah film komedi fiksi-ilmiah kritik-sosial, tentang orang-orang yang memilih untuk mengikuti program menjadi manusia liliput, dengan tinggi hanya 13cm. Tujuannya untuk mengurangi dampak kepadatan penduduk bumi dan menghemat pengeluaran.
Sepasang suami istri yang diperankan Matt Damon dan Kristen Wiig, ikut dalam prosedur ini. Ketika Damon telah mengecil, karakter yang diperankan Wiig, memilih untuk membatalkan ikut, membuat rumah tangga mereka mengalami goncangan. Film, ini tayang di Portugal pada 21 Desember dan Amerika Serikat pada 22 Desember.
Human Flow
Film-film dokumenter karya seniman Ai Weiwei kerap terlupakan. Apalagi kalau orang membandingkannya dengan karya seni visual, penampilan dan desain rancangannya. Padahal dalam 15 tahun terakhir, dia telah membuat berbagai film tentang perubahan drastis yang terjadi di Beijing, bencana nuklir Fukushima, dan kisah perlawanannya terhadap pemerintah Cina.
Human Flow bertutur tentang krisis pengungsi global. Dan Ai memfokuskan filmnya ini pada perjuangan dan trauma yang dialami sekitar 65 juta pengungsi.
Kritikus film Indiewire menyebut Human Flow sebagai "potret apik tentang migrasi manusia dan memperlihatkan betapa kurang empatinya manusia kepada manusia lainnya."
Sementara New York Times menulis, "Ai telah berupaya menuturkan kisahnya melampaui batas informasi terkait pengungsi yang kerap kita lihat di berita. Dia memperlihatkan betapa masifnya fenomena ini."
Star Wars: The Last Jedi
Akankah Luke Skywalker mengambil pedang lightsaber yang diberikan Rey kepadanya di penghujung film Star Wars: The Force Awakens, 2015 silam? Atau akankah dia membuang lightsaber itu?
Belum ada yang tahu.
Namun, yang jelas dari berbagai trailer yang telah diluncurkan, terlihat film terbaru Star Wars ini lebih gelap dan menyajikan banyak kejutan.
Akankah pahlawan kita, Luke, berakhir menjadi penjahat? Atau mungkinkah pula Rey malah bergabung menjadi musuh bersama Kylo Ren? The Last Jedi akan memberi jawaban atas semua pertanyaan itu.
- Sepuluh film yang wajib ditonton di bulan Desember
- Apa saja 10 film yang wajib ditonton di bulan November?
Studio di balik franchise ini, Disney dan Lucasfilm, tampaknya puas dengan penyutradaraan Rian Johnson.
Johnson baru saja didapuk untuk membuat trilogi baru Star Wars dengan karakter dan lokasi baru. The Last Jedi sendiri menjadi film terakhir Star Wars yang dibintangi mendiang Carrie Fisher, yang berperan sebagai Jenderal Leia Organa.
Fisher wafat Desember lalu. Jadi, penonton mungkin juga akan bercucuran air mata menonton film ini, 15 Desember mendatang.
Ferdinand
Film ini didasarkan pada buku The Story of Ferdinand karangan Munro Leaf, yang diterbitkan pada 1936 silam.
Bukunya, yang berkisah tentang seekor kerbau yang lebih memilih untuk menciumi bunga daripada mengejar matador, dieksekusi dengan sangat sederhana oleh ilustrator Robert Lawson. Di lain pihak, film animasinya dibuat dengan penuh warna.
Pegulat yang kini berprofesi sebagai aktor, John Cena, mengisi suara si kerbau, pilihan casting yang brilian, karena Cena, sama seperti Ferdinand, harus memperlembut tampilan luarnya, untuk memperlihatkan siapa dia sebenarnya.
Kate McKinnon, Bobby Cannavale, dan David Tennant ikut menyumbangkan suara. Ferdinand tayang di bioskop 16 Desember mendatang.
The Man Who Invented Christmas
Novel A Christmas Carol karangan Charles Dickens bisa dibilang sebagai kisah Natal paling dicintai yang pernah ditulis.
Berbagai film, siaran radio, tayangan televisi, tak terhitung jumlahnya, telah terinspirasi olehnya. Tapi bagaimana asal muasal novel ini? Sutradara Miss Pettigrew Lives For One Day, mengadaptasi novel Les Standiford, The Man Who Invented Christmas, yang menceritakan tentang Dickens, yang diperankan oleh Dan Stevens, yang mendapatkan inspirasi kisah A Christmas Carol dari ayahnya sendiri (Jonathan Pryce).
Film ini dirilis pada 1 Desember di Inggris, 14 Desember di Portugal dan 21 Desember di Italia.
Anda bisa membaca versi asli tulisan ini dalam Bahasa Inggris berjudul Nine films to watch in December, di BBC Culture.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar