Selasa, 30 Januari 2018

2 Kisah Mistis di Balik Blue Blood Supermoon 2018

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena Blue Blood Supermoon pada 31 Januari adalah kejadian alam spektakuler nan langka yang akan mengakhiri rangkaian Gerhana Bulan yang telah terjadi pada Desember 2017 hingga bulan ini.

Blue Blood Supermoon adalah sebuah konvergensi dari tiga fenomena gerhana yang saling susul-menyusul terjadi dalam kurun waktu yang berdekatan -- dalam kurun waktu kurang-lebih 60 hari atau 2 bulan -- yang terjadi pada 3 Desember 2017, 31 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018, dan terakhir, 31 Januari 2018.

Gerhana Bulan Total pada 3 Desember adalah rangkaian pertama dalam konvergensi itu. Oleh karena itu, ia disebut sebagai Supermoon.

Akan tetapi, tak hanya berhenti di situ, Supermoonkembali terjadi pada 31 Desember 2017 - 2 Januari 2018 dan 31 Januari nanti.

Dengan demikian, rangkaian lanjutan itu disebut sebagai fenomena Blue Moon -- istilah yang digunakan untuk menyebut rentetan Supermoon untuk yang kedua, ketiga, dan seterusnya.

Akan tetapi, Blue Supermoon yang terjadi pada 31 Januari 2018 nanti adalah fenomena yang spesial.

Sebab, gerhana yang terjadi tengah mencapai puncaknya, sambil menerima sedikit sinar Matahari. Akhirnya sang lunar akan tampak berwarna kemerahan pekat seperti darah. Oleh karena itu, fenomena itu bernama Blood Moon.

Karena Blood Moon 31 Januari nanti akan terjadi dalam sebuah konvergensi, maka fenomena itu menyandang nama Blue Blood Supermoon.

Terlepas kelangkaan dan kespektakulerannya, sejumlah orang memercayai bahwa fenomena Blue BloodSupermoon bermakna spiritual dan ramalan yang terselubung, berikut sejumlah contohnya, seperti Liputan6.com kutip dari Express (30/1/2018).

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search