Seorang gadis dilecehkan oleh pengendara motor di Jalan Datuk, Margonda, Depok. Tanpa turun dari motornya, pria tersebut mendekati sang gadis dan tiba-tiba meremas payudaranya.
Gadis yang menjadi korban pun menyebarkan rekaman CCTV kejadian tersebut. Saat ini, pelaku --yang diketahui berinisial IH-- sudah ditangkap pada Senin (15/1) di kediamannya.
"Kejadiannya hari Kamis lalu, malam Jumat. Di hari yang sama dengan kejadian korban IH. Bedanya, kalau dia siang, kalau aku malamnya," ungkap Enny, Selasa (16/1).
Hari itu, seperti biasa, Enny pulang kerja dengan menggunakan moda transportasi commuterline. Tidak ada yang aneh, bahkan saat ia turun di Stasiun Universitas Indonesia dan berganti menggunakan ojek online menuju rumahnya di daerah Mekarsari, Depok.
"Sampai rumah, aku keluar lagi, ke Giant Cimanggis Square. Lalu naik ojek lagi, mampir ke tukang sayur dekat rumah. Soalnya kan mau masak untuk besoknya," tambahnya.
Karena jarak warung sayur dengan rumahnya tidak terlalu jauh, Enny pun meminta tukang ojeknya untuk meninggalkannya. Usai berbelanja, Enny pun berjalan kaki menuju rumahnya.
Enny sama sekali tidak memiliki pikiran aneh, apalagi curiga. Sebab, ia sudah terbiasa melewati jalan tersebut. Hanya saja, warung yang biasanya menjadi tempat tongkrong anak-anak muda, hari itu sedang tutup, membuat jalan yang ia lewati menjadi semakin sepi.
"Tapi biasa aja waktu itu mikirnya. Kan udah biasa jalan kaki dan enggak terlalu jauh. Apalagi masih jam sembilan malam lewat sedikit," kisahnya.
Namun, di tengah perjalanan, dari arah berlawanan sebuah sepeda motor matic lewat. Tanpa menghentikan kendaraannya, pengemudi motor tersebut langsung menyambar payudara Enny yang saat itu tengah kerepotan membawa belanjaan di kedua tangannya.
"Tiba-tiba langsung diremas, sambil jalan. Namanya juga cewek kan, aku shock. Lalu aku maki-maki dia. Tapi dia enggak berhenti," ucap Enny dengan nada masih kesal.
Yang lebih kesal lagi, teriakan rupanya tidak cukup untuk membuat tetangga di sekitarnya keluar dan memberikan pertolongan. Dengan perasaan yang masih shock, Enny pun melanjutkan berjalan kaki menuju rumah.
"Aku baru nangis waktu sampai rumah. Soalnya, tadinya aku teriak pun tetangga enggak ada yang peduli, apalagi nangis meraung-raung," katanya.
Baca Juga :
Kurangnya bukti membuat Enny mengurungkan niatnya untuk melaporkan kejadian tersebut ke petugas polisi. Apa daya, malam itu tidak ada satu pun saksi mata yang bisa membantu menjelaskan kejadian nahas yang ia alami.
"Lagipula di sekitar situ enggak ada juga CCTV yang merekam. Aku mau lapor ke polisi tapi enggak ada bukti kuat. Akhirnya lapor ke Pak RT, tapi tanggapannya hanya laporannya diterima dan akan diinfokan ke RT-RT lain yang dekat dengan kejadian. Biar enggak ada korban yang lain," jelas Enny.
Meski mengaku sudah tidak terlalu shock, namun Enny mewanti-wanti kepada kaum hawa agar selalu waspada dan berhati-hati, terutama di malam hari. Sebab, pelaku pelecehan rupanya tidak pandang bulu dalam menggaet korbannya.
"Soalnya kau pakai baju panjang, celana panjang. Tadinya kukira yang digodain harus yang seksi atau gimana, nah aku kan enggak. Makanya tenang-tenang aja. Eh ternyata, kayaknya (pelaku miliknya) apa aja lah, yang penting bisa dipegang. Kelainan itu," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar