Lelaki usia 76 tahun tersebut hanya dapat menjual paling banyak dua buku per hari, itu pun jika situasi jalanan memang benar-benar ramai. Sewaktu sepi pembeli, Abah terpaksa menggunakan uang modal untuk mengisi perutnya atau memilih berpuasa.
"Ahh puasa aja abah mah, masih kuat puasa. Justru nikmat kalau dipakai menahan lapar. Ibadah juga khusyu," kata Abah Komar saat ditemui detikcom di tempatnya berjualan, Kamis (4/1/2018).
Baca juga: Abah Komar, Kakek 76 Tahun Penjual Kitab di Trotoar Sukabumi
Abah menolak mengemis berharap iba warga. Kalau ada orang memberikan uang, dia akan menggantinya dengan kopiah yang sudah disiapkan dalam kantong plastik.
"Saya enggak mau ngemis, saya masih sehat cuma masalahnya kalau makan sudah enggak ada rasanya, telinga juga sudah tidak jelas mendengar, gigi sudah habis semua," ujar Abah Komar sambil memperlihatkan deretan giginya yang memang sudah bolong-bolong.
Kesehariannya berjualan di trotoar jalan, jika malam tiba dia menarik semua plastik tendanya untuk dibawa ke eks terminal di Sukabumi. Dia menghabiskan malamnya di masjid yang berada di tempat itu.
"Alhamdulillah orang di tempat itu baik semua. Abah boleh tidur di situ. Kalau pagi berangkat lagi untuk jualan," ucap Abah Komar.
(bbn/bbn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar