Jumat, 26 Januari 2018

Kisah Roji Sang Nelayan, Berjuang Memadamkan Api yang Membakar Perahunya di Tengah Lautan

Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kisah perjuangan seorang nelayan dalam mencari rezeki di tengah lautan menjadi cerita tersendiri yang menarik untuk diceritakan.

Seperti yang dialami oleh Rozi (33) nelayan asal Sungailiat, harus berjuang hidup dan mati saat kolek (perahu-red)  miliknya tiba-tiba terbakar. Beruntung peristiwa nahas tersebut, tidak merengut jiwanya.

"Waktu itu saya sendirian di perahu kolek-kolek di tengah laut. Tiba-tiba kolek-kolek saya terbakar. Saya berusaha memadamkan api, tapi malah jaket yang saya pakai ikut tersambar," kata Roji (33), Nelayan Sungailiat ketika dikonfirmasi Bangka Pos Group, usai kejadian, Jum'at (26/1/2018).

diceritakan Roji dalam kondisi panik, ia berusaha melepaskan jaket yang dikenakan. Jaket itu dia kibaskan ke dalam air laut agar tak menyala lagi.

"Saya betul-betul panik. Saya lari ke bagian kepala kapal (anjungan) karena separuh perahu kolek sudah dipenuhi kobaran api," katanya.

Percikan api pada tetesan minyak mesin perahu kolek diduga penyebab kebakaran. Saat kejadian, hasil tangkap dan peralatan pancing miliknya ludes terbakar.

"Api berkobar di perahu membuat saya ketakutan. Hampir saja saya nyebur ke dalam laut," kata Roji mengenang kejadian naas, tiga hari lalu, 23 Januari 2018 di Perairan Karang Jebung, Utara Bangka.

Beruntung Roji selamat. Sedikit demi sedikit air laut yang dia percikan ke sumber api membantu mematikan kobaran api. Hingga akhirnya datanglah perahu kolek nelayan lain, yang kebetulan sedang melaut di sekitar lokasi kejadian. Roji berhasil dievakuasi ke perahu ini.

"Lalu puing-puing perahu kolek-kolek saya dalam kondisi separuh sudah jadi arang ditarik oleh nelayan menggunakan perahu lain. Saya berhasil diselamatkan, mendarat bersama puing-puing perahu saya yang kondisi mesinnya sudah hangus dan rusak berat, begitu juga perahu," katanya.

Setibanya di Tambatan Perahu Kayuare Lingkungan Nelayan Sungailiat, Roji tertatih-tatih pulang ke rumah. Dia buru-buru menemui sang istri serta dua orang si buah hati. Insiden naas itu membuatnya tak berani lagi melaut untuk sementara waktu. Sudah tiga hari, sejak kejadian, Roji hanya berdiam diri di rumahnya di GG Makam Lingkungan II Sungailiat.

"Saya masih trauma. Bahkan saya tak mau lihat puing-puing kolek-kolek saya yang hangus terbakar, walau sudah ditarik ke tambatan perahu. Kejadian itu begitu menakutkan," kenang Roji, bersyukur pada akhirnya selamatkan dari maut.(*)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search