Jumat, 26 Januari 2018

Menikah Sejak Tahun 1984, Begini Kisah Nurbani Bertemu Nurdin Halid

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Azis Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Andi Nurbani, istri calon Gubernur Sulsel HAM Nurdin Halid menceritakan kisah awal pertemuannya dengan sang suami.

"Tahun 84, bapak (Nurdin) sudah kerja di PPK Gowa. Saya ketemu bapak di Makassar, saya dari Polmas pindah ke Makassar masuk ke SMA 5 (Makassar). Jadi saya SMA 5 tiga bulan barangkali," kenang ibu tujuh anak ini dalam acara Tribun Nongkri di Gastros Cafe, MaRI, Jl Sam Ratulangi, Kota Makassar, Sulsel, Jumat (26/1/2018).

"Alhamdulillah, rejeki bapak dari minus menjadi positif. Jadi bapak (Nurdin) dari keluarga pendidikan, kalau bapak saya dari keluarga (kerja) keuangan, bank," ungkap Nurbani yang semasa sekolah sudah bawa mobil ke sekolah.

Terkait menantunya Andi Seto maju di Pilkada Sinjai, Nurbani mengatakan itu hal baik. Alasannya, Andi Seto memang anak yang cerdas. Menurutnya, Seto punya kemampuan memimpin Sinjai kedepan.

"Seto anak yang cerdas," puji Nurbani.

Bagaimana kalau bapak Nurdin Halid sakit?

"Bapak (NH) sakit, jarang. Sakitnya itu flu. Kalau kena hujan, flu dan batuk saja. Sakit keras, jarang ya. Bapak itu perkasa. Kenapa? Karena tak ada kata capek, tidur dua jam itu lebih dari cukup. Saya tidak bisa, saya lebih tujuh jam," ujarnya.

"Sejak saya nikah 29 April tahun 1984, rata-rata tidurnya bapak di atas jam 1 (dinihari). Sudah terbiasa dan tidak pernah luput dari salat tahajud, mengaji. Apalagi bapak pernah masuk pesantren, itu yang memicu. Tau kan masuk pesantren. Kenapa saya bilang begitu karena anak saya suka bertanya. Maaf yah, anak panggil atta Nu, atta Ni," kata Nurbani.

"Atta Nu kemana? Kata anak NH ditirukan sang istri Andi Nurbani.

"Lagi masuk pesantren," jawab Nurbani pada anak-anaknya. "Kenapa? Untuk dalami agama nak," ungkap Andi Nurbani lagi kepada anak-anaknya.

"Alhamdulillah dengan kata pesantren itu, bapak mengajinya lebih lancar dan baca-baca doa. Bapak ke anak-anak dan cucu tidak ada jarak, jadi kaya teman," jelasnya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search