Rabu, 17 Januari 2018

Kisah Usai Vaksin Difteri, Lari di GBK dan Naik Motor Satu Tangan

Liputan6.com, Jakarta Kasus difteri yang merebak di berbagai wilayah membuat banyak orang dewasa secara mandiri suntik vaksin difteri. Salah satu contoh yang disuntik vaksin difteri adalah Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menyarankan orang dewasa ikut mendapatkan vaksin difteri. Tujuannya mendongkrak (booster) imunitas tubuh dari kuman Corynebacterium diphtheriae.

"Orang dewasa bisa terkena difteri juga, meski kasus banyak melanda anak-anak. Untuk imunisasi difteri dewasa bisa diterapkan seperti di negara-negara lain di dunia. Tiap 10 tahun sekali diulang," kata Samsjulridjal Djauzi dari PAPDI.

Reaksi normal usai disuntik vaksin difteri adalah sedikit bengkak di bekas suntikan, demam, dan ngilu. Namun, reaksi setiap orang berbeda-beda. Seorang teman ada yang mengaku jadi mudah mengantuk, ada juga yang nafsu makannya meningkat, usai vaksin difteri.

Ada juga yang merasakan hal-hal lucu usai vaksin difteri. Simak cerita lima orang berikut:

- Bekas suntikan dipukul teman, Arny (25) 

"Suntikannya enggak sakit, mungkin karena aku dulu sering disuntik untuk ambil sampel darah dan suntik jerawat. Nah, sesudahnya malah yang pegal, tapi cuma sejam pertama. Dan, habis itu ada dua orang yang nabok bekas suntikan. Jadi ketika orang-orang bilang kemeng atau pegal, aku udah kuat, mungkin efek dipukul. Hehe...."

- Tangan pegal, naik motor cuma pakai satu tangan, Nurseffi (33) 

"Disuntiknya sih enggak sakit, tapi habis itu pegal banget. Jadi, pas naik motor mau pulang ke kos-an, naik motor cuma pakai satu tangan. Terus aku enggak mau pakai rute biasa yang macet itu, kan kalau macet harus dua tangan. Hahaha..."

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search