Senin, 01 Januari 2018

Sekelumit cerita dari pernikahan massal di penghujung tahun 2017

Merdeka.com - Ada kebahagiaan tersendiri yang dirasakan 437 pasangan di penghujung tahun 2017. Di antara ratusan juta rakyat Indonesia, mereka mendapat kado spesial menjelang pergantian tahun. Sejak sore mereka semua sudah berkumpul di lapangan Jalan Thamrin 10, Jakarta Pusat. Baik pasangan muda sampai yang sudah sepuh, berpenampilan necis. Mengenakan kebaya dan jas terbaik untuk hari spesial.

Kemarin malam mereka semua dinikahkan. Di hadapan pengulu dan kerabat yang hadir, mereka mengucap janji suci pernikahan. Ada sekelumit kisah dari pernikahan massal yang digelar kemarin. Pasangan Maisaroh (24) dengan Samsudin (28) terbantu dengan program nikah massal. Mereka mengaku tak punya biaya untuk menikah.

"Ini acara sangat membantu kita sih untuk orang yang nggak mampu, yang enggak punya biaya nikah. Kita pacaran baru satu tahun. Kita sebagai orang nggak punya sudah berteri makasih mau nolong orang yang nggak mampu mau membiayai pernikahan masyarakat," bebernya.

Pasangan Eko (28) dan Sari (18) tidak akan melupakan momen spesial pernikahan mereka yang digelar di pengujung tahun dan dirayakan oleh banyak orang. Senyum dan tawa mewarnai hari spesial mereka.

"Alhamdulillah, bukan maksudnya kita enggak mampu tapi waktunya ini bagus, ibaratnya malam pertama nya tahun baru," ujar mereka dengan tersenyum.

"Sebenernya saya ada rencananya Februari tapi karena ini momen yang bagus jadi saya mau," sambungnya.

Kisah lain datang dari Boman (65) dan Entur (43). Pasangan paruh baya ini sebenarnya telah menikah siri. Namun mereka ikut nikah massal untuk mendapatkan pengakuan resmi dari negara.

"Saya sudah nikah cuman secara agama tapi penghulu kampung, saya diharuskan untuk bikin surat nikah. Saya sudah nikah 10 tahun ini, cuma saya ikut ini karena mau buat surat nikah juga," ujar Boman.

Nasir (64) tak mau kalah membagikan kisahnya. Dia tak menyangka pernikahannya 49 tahun silam akhirnya resmi di mata hukum. Raut wajah kakek beranak lima dan sembilan cucu itu terlihat memancarkan rona bahagia saat bersanding bersama sang istri Aminah (65).

Warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur itu benar-benar bersyukur dengan program nikah massal yang digagas Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno. Sejak menikah pada 1968, baru kali Nasir dan Aminah memiliki surat nikah.

"Dari tadi saya enggak punya jadi punya. Surat nikahnya. Saya langsung dapat. Tadi langsung dikasih surat nikah," ujar Nasir.

Latar belakang ekonomi menjadi penghambat dia menikah secara sah di mata negara. Bahkan, dia menuturkan, kalau tidak ada program itu, tak mungkin dia bisa resmi menikah.

"Saya ijab kabul dari tahun 1968. Dulu kan ijab kabul. Tapi kan enggak mampu buat surat," imbuh dia.

"Beberapa kali lah ajukan. Cuma biaya kan enggak ada," lanjutnya.

Nasir akhirnya sangat terbantu dari segi administrasi kependudukan. Sebab berkat ini akhirnya dia bisa memiliki akta kelahiran anaknya.

"Sekarang jadi mudah. Contoh akta anak lah," cerita dia.

Kisah dari acara pernikahan massal juga datang dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya, Sandiaga Uno. Keduanya kompak mengendarai mobil golf menuju penyelenggaraan nikah massal di lapangan Thamrin 10, Minggu (31/12).

Sejak sore sekitar delapan kendaraan mini biasa untuk Golf itu terparkir di Balaikota. Ada empat buah mobil ukuran kecil berkapasitas 4 orang dan empat lainnya yang lebih panjang berkapasitas 8 orang. Anies terlihat memegang setir didampingi oleh Sandi. Ketika di tengah perjalanan, rombongan turun dan berjalan kaki sambil mendatangi bazar UMKM yang terletak di sepanjang jalan Thamrin. Anies dan Sandi menyalami penjual.

"Oke Oce enggak?" ucap Anies kepada penjual.

"Ok Oce banget pak," jawab penjual bazar asal Sumatera Barat.

Anies Baswedan menyebut peristiwa ini sebagai momen bersejarah bagi kota Jakarta. "Saya lihat lengkap ada saksinya 437 ini ada dua saksinya, betul-betul peristiwa bersejarah, tidak hanya buat Jakarta tapi juga 437 pasangan ini," ujar Anies dalam sambutannya.

Mantan Menteri Pendidikan ini menegaskan, Pemprov DKI telah memenuhi kewajibannya untuk memfasilitasi pemenuhan administrasi pernikahan. Sebab, mereka yang menikah hari ini sebagian besar pasangan secara administrasi pernikahan belum terpenuhi dan juga mereka yang berencana menikah namun tak memiliki biaya.

"Diatur lurah dari kendaraan, persiapan sehingga saudara kita yang masih status nikah secara agama tapi belum dilakukan isbat maupun mereka yang melangsungkan nikah pertama kali. Kewajiban kami memastikan warga Jakarta mendapat pengakuan suami istri sehingga memudahkan pengaturan administrasi sebagai keluarga. Banyak dari keluarga saudara kita ekonomi belum beruntung," kata Anies.

Para peserta ini mendapatkan emas 1 gram dari Antam, seperangkat alat salat, serta tabungan. Semuanya difasilitasi oleh Pemprov DKI. Anies berjanji program tersebut akan kembali diselenggarakan di masa mendatang.

"Ke depan kita akan selenggarakan rutin kita ingin agar kebahagiaan mereka juga dirasakan oleh mereka yang lain," janjinya.

Anies menyebut program tersebut merupakan salah bentuk komitmen keberpihakan yang selalu dia gaungkan saat kampanye. Dengan ini Pemprov DKI akan memfasilitasi mereka yang tidak mampu menikah dari segi biaya. Ke depan Anies ingin jumlahnya ditambah mencapai 1.000.

"Sejak awal memiliki komitmen keberpihakan kepada mereka yang lemah dan terpinggirkan. Salah satu aspek yang sering dialami mereka yang lemah adalah rumitnya menyelenggarakan pernikahan di Jakarta, terutama di sisi pembiayaan. Mulai sekarang ini kami memberikan kepada mereka kesempatan kepada mereka yang dalam struktur ekonomi yang bawah untuk nikah cuma-cuma," kata Anies.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut dana yang digunakan merupakan kolaborasi antara Pemprov dengan swasta. Ia mengatakan ada beberapa perusahaan yang ikut menyumbang tak hanya dalam bentuk uang.

"Jadi kami ikut donasi dan juga ternyata banyak sekali dari dunia usaha yang ikut berdonasi juga. Jadi kami berterimakasih kepada seluruh pihak rupanya pancingan itu langsung jalan gitu," ucap dia. [noe]

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search