JAKARTA, Indonesia —Penggemar film-film animasi karya Studio Ghibli tampaknya belum akan berhenti dimanjakan. Yang terbaru, akhir pekan ini, tepatnya 23-25 Februari 2018, salah satu film unggulan Studio Ghibli yang berjudul Arriety tayang di 12 lokasi bioskop CGV Theater Indonesia.
Penayangan Arriety adalah rangkaian The World of Ghibli yang sudah dimulai tahun lalu. Setelah Arriety, sebagai penutup di bulan Maret 2018, Studio Ghibli juga akan menayangkan Pom Poko, Porco Rosso dan salah satu film favorit dari Hayao Miyazaki, When Marnie Was There.
Ringkasan cerita
Film yang berjudul asli Kari-gurashi no Arietti atau The Borrower Arriety pertama kali dirilis di tahun 2010 di Jepang. Kisah Arriety diadaptasi dari novel Inggris bertajuk The Borrowers karya Mary Norton yang bercerita tentang seorang gadis mungil bernama Arriety yang berusia 14 tahun.
Arriety dan keluarganya bukanlah manusia normal, melainkan manusia mungil yang tinggal bersembunyi di ruang bawah tanah sebuah rumah. Arriety dan keluarganya harus sebisa mungkin tidak memunculkan diri di hadapan manusia jika mereka ingin selamat. Aturannya, ketika mereka sudah terlihat manusia, mereka harus segera buru-buru pindah.
Untuk bertahan hidup, makhluk mungil seperti Arriety dan keluarganya harus "meminjam" barang-barang dari manusia normal. Karena itu, hampir setiap malam, ayah Arriety berpetualang ke rumah manusia normal untuk mengumpulkan dan "meminjam" barang-barang milik manusia. Syaratnya, barang yang dipinjam tidak terlalu penting dan tidak akan disadari hilang oleh manusia. Misalnya, sekotak kubus gula atau selembar tisu. Tentu saja, di dunia serba mungil, benda-benda ini sangat raksasa dan bisa digunakan dalam waktu lama.
Loading video...
Arriety yang memiliki jiwa petualang ternyata tak terlalu menghiraukan imbauan ayahnya untuk tidak berhubungan dengan manusia. Ia bertemu dengan seorang anak laki-laki bernama Sho yang kebetulan tinggal di rumah bibinya karena tengah beristirahat jelang operasi jantung yang harus dijalaninya. Rumah itu adalah rumah peninggalan kakek Sho.
Meski pertama kali dikejutkan dengan penampakan Arriety, Sho pun tak ingin menyakitinya dan keduanya mulai berhubungan baik. Tapi konflik mulai terjadi ketika Arriety dan keluarganya terpaksa pindah karena penjaga rumah Sho mulai menyadari keberadaan mereka di ruang bawah tanah.
Akankah Arriety bisa hidup damai dengan keluarganya?
Highlights
Seperti halnya kisah film Studio Ghibli yang lain, kisah Arriety ditampilkan dengan sangat sederhana namun mengena. Bagaimana kehidupan di dunia serba mini yang sangat menarik, dikombinasikan dengan kehidupan manusia normal yang kompleks. Dan bagaimana persahabatan Sho dan Arriety bisa menjembatani itu semua.
Selain itu, tentu yang menarik dicermati adalah detail-detail gambar yang terlihat sepanjang film. Ini membuktikan kualitas Studio Ghibli sebagai salah satu studio animasi terbaik di dunia. Detail hingga ke bagian terkecil di dunia mini Arriety terlhat sangat nyata dan nyaris sempurna. Sungguh memanjakan mata.
Salah satu yang paling menarik adalah ketika bibi Sho menunjukkan detail rumah boneka yang sudah menjadi milik keluarganya dari generasi ke generasi. Detail dan indah sekali.
Sementara beberapa adegan yang paling indah menurut saya adalah ketika Sho meninggalkan kubus gula dan setangkai bunga di ventilasi ruang bawah tanah tempat Arriety dan keluarganya bermukim.
Kelemahan
Sulit sekali menemukan kelemahan di kisah Arriety ini. Nyaris tidak ada sepertinya. Tapi jika diharuskan memilih, sepertinya ending cerita film ini sedikit menggantung dan kurang memuaskan hasrat. Andai saja bisa menyaksikan kisah petualangan selanjutnya dari Arriety, tentu lebih menarik.
Rating
8,5/10
Rekomendasi
Tak banyak kesempatan untuk bisa menyaksikan film-film Studio Ghibli di layar bioskop. Karena itu, saya sangat menyarankan kalian menyaksikan film Arriety akhir pekan ini. Menarik juga untuk disaksikan bersama keluarga. tapi sebaiknya tidak pergi dengan anak balita atau yang belum bisa membaca. Karena film ini ditayangkan dengan bahasa Jepang dan subtitle Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Film ini bukan cuma bisa dinikmati oleh anak-anak dan remaja, tapi juga orang dewasa karena seakan membawa kita bernostalgia tentang serunya petualangan dan imajinasi masa kecil.
Informasi mengenai jadwal dan pembelian tiket rangkaian film Studio Ghibli dapat diperoleh dari situs cgv.id. —Rappler.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar