Senin, 05 Februari 2018

Kisah Hasanuddin, Guru Difabel yang Abdikan Diri Selama 22 Tahun, Berjuang di Tengah ...

SURYA.co.id | SUMENEP - Mengabdikan diri di dunia pendidikan sebagai guru dengan keterbatasan fisik (difabel) bukan perkara mudah.

Namun, hal itu tak berlaku bagi Hasanuddin (42), warga Dusun Duko, Desa Batang-batang Laok, Sumenep, yang sudah mengabdi selama 22 tahun.

Ia justru bisa membuktikan dirinya bisa melakukannya, bahkan diganjar Anugerah Sosok Inspiratif DD Award.

Hasa, sapaan akrab laki-laki dua anak ini penuh keramahan saat SURYA.co.id mengunjungi kediamannya, Minggu (4/2/2018).

"Silahkan masuk, maaf tempatnya kotor," ujar Hasa sambil mengambil satu buah gelas kosong yang ada di meja.

Hasa tinggal di rumah yang sangat sederhana.

Meskipun rumahnya sudah berbentuk bangunan, namun tidak ada satupun hiasan yang nempel bagian depan rumah.

Hanya tampak satu foto Hasa bersama istri dan kedua anaknya.

Sementara bagian lantai rumah hanya berupa plesteran semen.

Dari keterangan Hasa, dia sudah mengajar sejak tahun 1995 di MI Hidayatus Sibyan, Jalan Banuaju, Batang-batang Laok, Sumenep, Jawa Timur.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search