Longsor susulan terjadi di wilayah Pegunungan Lio, Brebes, akibat curah hujan yang tinggi sejak Kamis sore, 22 Februari 2018, hingga Jumat (23/2/2018) dini hari tadi.
Puluhan rumah di Dukuh Karengkeng Pasirpanjang dikepung banjir lumpur yang disertai sampah kayu pohon pinus. Akibatnya, beberapa rumah rusak.
Sebelumnya, tebing utama setinggi 25 meter yang longsor merupakan areal hutan pohon pinus. Pasca-longsor, ribuan batang pohon pinus mendadak menghilang terbawa material longsor tanah bercampur lumpur.
Menurut penuturan Darso (30), warga Pasirpanjang, banjir yang membawa material longsor itu terjadi setelah hujan deras kembali mengguyur kawasan semalaman. Bahkan, kata dia, jalanan di desa Pasirpanjang mendadak berubah seperti areal persawahan yang dipenuhi ranting pohon bercampur sampah lainnya.
"Banjir lumpur ini berasal dari kiriman material longsor kemarin. Sangat membahayakan sekali karena banyak ranting pohon yang bercampur dengan lumpur," ucap Darso.
Puluhan warga sejak Jumat dini hari, mulai mengungsi ke sejumlah posko di Kecamatan Salem. "Karena takut banjir lumpur semakin besar, sudah banyak warga yang mengungsi," katanya.
Meskipun begitu, sebagian warga masih bertahan di rumahnya. Mereka mengaku bingung lokasi mana yang aman untuk dijadikan tempat tinggal sementara.
Sementara itu, mulai pukul 07.00 WIB pagi ini, tim gabungan mulai mengevakuasi dan menyisir korban di sekitar lokasi material longsor di sebelah selatan.
Sedangkan di titik utama longsor, yakni di bagian utara, hingga kini masih belum tersentuh. Selain medan terjal, juga lokasinya hingga kini masih bergerak dan sangat rawan sekali terjadi longsor susulan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar