
Kisah tersebut dituturkan oleh Kapolres Lubuklinggau AKBP Sunandar yang sempat mendatangi kediaman Rahma di Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
"Dek Rahma ini bisa dibilang kesulitan hidupnya sempurna. Dia harus mengurus ibunya yang lumpuh, ayahnya meninggal 3 bulan yang lalu, dan kakaknya mengalami keterbelakangan mental," kata Sunandar saat dihubungi detikcom, Sabtu (17/2/2018).
Ibunya, Devi (32), mengalami lumpuh karena kakinya tertimpa pohon saat angin kencang menerpa kawasan tempat tinggalnya. Tulang belakangnya patah dan menyebabkan separuh tubuhnya tak bisa digerakkan.
Devi saat ini dirawat di rumah dengan terbaring di sebuah kasur usang yang digelar di lantai. Di rumah, selain bersama ibunya, Rahma tinggal bersama kakaknya bernama Ringga (13) dan juga adiknya, Mapi (4).
"Dia (Rahma) mencuci, memasak, dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Belum lagi dia juga harus pergi ke sekolah," tutur Sunandar.
Selama ini Rahma dan keluarga hanya hidup dari belas kasihan tetangga dan keluarga. Sunandar mengungkap, ada tetangga yang memberi ubi mentah saja langsung diambil rebutan oleh Ramha dan adiknya.
"Yang miris bukan cuma perjuangan Rahma, tapi saya takut ini akan memupus mimpinya," jelas Sunandar.
Kini Polisi tengah menyiapkan sejumlah upaya untuk bisa meringankan beban Rahma dan keluarganya. Salah satunya dengan akan melakukan 'bedah rumah'.
(rna/fdn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar