TEMPO.CO, Jakarta - Insiden penembakan mematikan di Florida, Amerika Serikat, menyisahkan cerita pilu. Para korban yang terdiri dari pelatih sepak bola, atletik dan sejumlah remaja berwajah segar.
Mereka di antara 17 korban tewas akibat dibedil senjata berpeluru tajam oleh seorang pria diduga bernama Nikolas Cruz di Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Florida, pada Rabu, 14 Februari 2018.
Scot Israel, seorang serif di Broward County, pada Kamis, 15 Februari 2018, mengatakan, seluruh keluarga yang kehilangan orang-orang yang dicintai akibat penembakan itu telah melaporkan ke kepolisian.
Baca: Ini 5 Peristiwa Penembakan Massal di Sekolah Amerika
Scott Beigel. [CNN]
Para korban tewas itu antara lain:
Alyssa Alhadeff, Pemain sepak bola wanita
Alyssa, 14 tahun, seorang siswa di Stoneman Douglas dan pemain sepak bola Parkland Travel Soccer. Orang tua Alyssa, Lori Alhadeff, mengatakan kepada HLN, dia mengantarkan putrinya di sekolah pada Rabu itu seraya mengatakan, "I love you". Ketika Lori Ahadeff mendengar mengenai insiden penembakan, dia bergegas ke sekolah namun terlambat.
"Saya tahu dia telah pergi selamanya. Saya merasa dia masih di hatiku," ucapnya. "Alyssa seorang gadis cantik, pintar, berbakat, dan pemain sepak bola menakjubkan. Kami semua mencintainya. Kamu selalu di dalam hati kami."Keluarga memeluk anaknya yang merupakan salah seorang siswa setelah berhasil keluar dari gedung saat terjadi penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, 15 Februari 2018. (John McCall/South Florida Sun-Sentinel via AP)
Scott Beigel, Guru
Beigel, seorang guru geografi, tewas ketika mencoba mengajak para muridnya kembali ke dalam kelas ketika insiden itu berlangsung.
Kelsey Friend, salah satu murid Beigel , mengatakan kepada CNN dengan nada emosional bahwa dia ditembak saat berda di luar pintu kelas dan dia menyelamatkan nyawanya.
"Pak Beigel adalah pahlawan bagi saya dan beliau tidak akan saya lupakan sebagai seorang pahlawan. Saya juga tidak akan lupa aksinya mengambilku dan seluruh teman-teman masuk ke dalam kelas," kata Friend. "Saya bisa selamat karena beliau."
Baca: Ini Cerita Siswa Selamat Korban Penembakan Massal di Amerika
Aaron Feis, Pelatih Sepak Bola
Feis, asisten pelatih sepak bola, tewas ketika dia melindungi murid-muridnya dari sergapan peluruh tajam pelaku penembakan. Menurut juru bicara program sepak bola di sekolah, Denis Lehtio, dia menderita luka para akibat tembakan tersebut dan tewas ketika dilarikan ke rumah sakit di Amerika Serikat untuk dioperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar