Rabu, 28 Maret 2018

Kisah Kota yang Nyaris Hilang di China

Minqin - Di sisi barat laut China, terdapat kawasan yang sempat nyaris hilang 'ditelan' gurun pasir. Kawasan itu bernama Minqin.

Minqin berlokasi di Gansu, China, sekitar 1.645 km dari Beijing. Kawasan ini jauh dari keramaian kota. Dikutip detikTravel dari Buzzfeed, Rabu (28/3/2018), Minqin bahkan termasuk dalam salah satu dari 12 daerah di dunia yang paling sulit untuk dihuni.

Dahulu Minqin yang dialiri Sungai Shiyang merupakan kawasan yang sektor pertaniannya berkembang baik. Namun seiring berjalannya waktu, Minqin terdampak penggurunan wilayah barat laut China. Lokasinya sendiri memang berbatasan dengan Gurun Tengger dan Badain Jaran di sisi timur, barat dan utara.

(Terry Yu/Facebook)(Terry Yu/Facebook)
Seperti diberitakan China.org.cn, wilayah Minqin perlahan 'ditelan' gurun pasir. Oasis di Minqin sebenarnya sempat menjadi pembatas alami dari kawasan gurun yang perlahan meluas. Namun itu malah menjadi salah satu dari empat penyebab utama badai pasir si sana.

Beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya badai pasir adalah reklamasi sepanjang Sungai Shiyang, kemudian aliran airnya juga dialihkan untuk keperluan irigasi. Lalu datanglah tahun-tahun dengan cuaca tak menentu. Hingga akhirnya Minqi termasuk daerah yang paling kering di Negeri Tirai Bambu.

BACA JUGA:China Keluarkan Visa Khusus untuk Etnis Tionghoa di Seluruh Dunia

Akhirnya, selama beberapa dekade penggurunan pun semakin parah. Kekeringan berkepanjangan mengakibatkan hilangnya bendungan utama di sana. Belum lagi badai pasir dan angin kencang yang menghantarkan pasir ke area Minqin.

Dilansir dari Guardian, penduduk yang masih tinggal di Minqin pun harus bertahan dari penggurunan yang terus meluas, yang menghancurkan rumah dan ladang mereka. Walau ada yang bertahan, banyak pula penduduk yang sudah meninggalkan Minqin demi kehidupan yang lebih baik.

(Terry Yu/Facebook)(Terry Yu/Facebook)
Rumah dan ladang-ladang luas tertutup pasir tebal. Begitu pula bekas bendungan yang kini menjadi hamparan pasir dengan bangkai kapal yang dibiarkan teronggok.

Lahan seluas 87 ribu hektar sempat ditanami pohon, sebagai langkah mengurangi perluasan gurun. Namun tidak serta merta berhasil mengembalikan penghijauan karena kurangnya air tanah dan pasokan air. Hanya lahan seluas 20 ribu hektar saja yang bertahan.

BACA JUGA:China Peringkat Pertama Produksi Mobil Terbesar di Dunia, RI ke-18

Walau begitu, usaha untuk mencegah hilangnya Minqin akibat 'ditelan' gurun pasir masih terus dilakukan. Diberitakan Xinhuanet, Danau Qingtu di Minqin yang telah mengering selama 50 tahun, mulai lebih banyak terisi air sejak tahun 2010 hingga sekarang.

Di akhir tahun 2017 kemarin, luasnya telah bertambah menjadi 25,16 km2. Kembali terisinya danau ini juga didukung oleh rehabilitasi kawasan Sungai Shiyang, juga penanaman pohon di gurun sekitar Minqin.

Lahan-lahan penduduk pun mulai dicoba untuk ditanami kembali. Ada lahan yang makin cantik setelah ditanami bunga matahari dan berhasil tumbuh hingga bermekaran.

(beijingcoolie/Instagram)Ladang bunga matahari (beijingcoolie/Instagram)
(krn/aff)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search