Kamis, 19 April 2018

Kisah Pembunuhan Pria Penyuka Sesama Jenis di Cawang

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sampai 24 jam, Polres Jakarta Timur akhirnya dapat menangkap Petrus Paulus Ualubu (21), pelaku pembunuhan Ali Rahman (34).

Ali dibunuh Petrus, Senin (16/4/2018), sekitar pukul 19.00 WIB di Gang Waru, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Polisi dapat melacak, lalu meringkus Petrus di kediaman kakaknya, di Cikarang Selatan, Selasa (17/4/2018), sekitar pukul 06.30 WIB.

Dari hasil penyelidikan, terungkap alasan Petrus tega menghabisi Ali dipertemuan pertamanya. Berikut beberapa poin yang dihimpun dalam kasus pembunuhan ini ;

1. Berawal dari grup WA LGBT

Awal komunikasi Petrus dan Ali, berangkat dari group WhatsApp (WA) yang berisikan para pria penyuka sesama jenis bernama 'Friends Jakarta'. Petrus tiba-tiba di-invite bergabung, dan kemunculannya langsung menjadi bahan incaran Ali.

Baca juga : Marah Dimasukkan ke Grup WhatsApp LGBT, Pria Ini Bunuh Seorang Warga di Cawang

"Pelaku ini dimasukan WA group sesama jenis, atau kerennya LGBT. Padahal, pelaku (Petrus) ini tidak suka hal itu (bukan gay)," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana Marpung, kepada wartawan saat jumpa pers, Rabu (18/4/2018).

Ali yang tertarik dengan Petrus, mencoba untuk langsung mengontak secara pribadi ke nomor pelaku. Bahkan, korban meminta pelaku untuk mengirimkan foto tanpa busana, namun pelaku menolak.

2. Pelaku kesal dengan korban

Petrus geram dengan tingkah Ali yang terus mengajaknya bertemu untuk berhubungan sesama jenis. Petrus mengaku dirinya normal, bukan penyuka sesama jenis.

Ali memaksa Petrus untuk bertemu pada Sabtu (14/4/2018), namun pertemuan tersebut gagal.

Baca juga : Pembunuh Pria di Cawang Kesal karena Diajak Berhubungan Intim Sesama Jenis

Tidak berhenti di situ, lagi-lagi Ali mencoba untuk mengejar Petrus hingga akhirnya terjadi kesepakatan bertemu di hari Senin kemarin, di Kawasan UKI, Jakarta Timur.

"Pelaku di chat oleh korban dari hari Jumat (13/4/2018), lalu Sabtu minta ketemu, tidak jadi. Senin ketemu, karena kesal, pelaku meminjam sangkur dari temannya," ujar Sapta.

3. Tidak berencana membunuh

Petrus akhirnya menyanggupi bertemu Ali hari Senin. Pelaku yang membawa sangkur, hendak memberi pelajaran ke korban.

Setelah bertemu di depan Rumah Sakit UKI, pelaku membawa korban ke belakang Kampus UKI, dan langsung menusuk korban di dada sebelah kiri, dan dilanjutkan dengan tusukan lainnya.

"Total 6 tusukan dilayangkan pelaku kepada korban menggunakan sangkur pinjaman tersebut," papar Sapta.

Baca juga : Pembunuh di Cawang Awalnya Berencana Memberi Pelajaran kepada Korban

Meski demikian, Sapta menyatakan, Petrus bukan berencana untuk membunuh, namun hanya berniat memberikan pelajaran pada korban.

"Tidak direncanakan untuk membunuh, jadi niatnya dia (Petrus) akhirnya bertemu, hanya mau memberi pelajaran pada si korban," katanya.

4. Hp korban jadi petunjuk

Sapta menjelaskan, korban memang memiliki perilaku seksual menyimpang, yakni menyukai sesama jenis. Hal ini diketahui setelah menyelidiki handphone milik korban yang masih utuh di lokasi.

"Dari informasi, korban ada kelainan seks, penyuka sesama jenis," kata Sapta.

Baca juga : Polisi Ringkus Terduga Pembunuh Pria yang Ditemukan Tewas di Cawang

Dari temuan handphone tersebut, tim penyidik mengantongi nama Petrus yang diduga pelaku pembunuhan.

"Dia (pelaku) ini merupakan mahasiswa di salah satu pergurungan tinggi swasta di Jakarta. Dia baru di Jakarta sejak masuk kuliah," ujar Sapta.

Karena dikejar oleh korban untuk melakukan hubungan intim sesama jenis, termasuk meminta foto tanpa busananya, pelaku gelap mata hingga akhirnya membunuh korban.


Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search