TRIBUNJOGJA.COM - "Sejak suami saya meninggal 2003 lalu, dan anak saya masih kecil-kecil, saya bingung harus kerja apa. Akhirnya saya memutuskan untuk menjadi tukang tambal ban, meneruskan usaha suami saya"
Hal itulah yang keluar dari mulut Anik Susanto, wanita tangguh pemilik usaha tambal ban Diana Ban.
Di tempat usahanya yang terletak di Jalan Kaliurang Km 12 inilah Anik setiap hari menggantungkan hidupnya untuk memebuhi kebutuhan keluarganya.
Meski usianya sudah 52 tahun, perempuan ini terlihat sangat lihai dan kuat dalam membongkar dan menambal ban konsumennya.
Bengkel tambal ban Diana Ban sendiri buka selama 24 jam.
Anik mengungkapkan, sebelum suaminya meninggal, dia hanya bertugas untuk mengurus rumah tangga semata.
Namun, saat itu ketika anaknya yang paling besar hampir masuk SMP, suaminya terpeleset di kamar mandi, pembuluh darahnya pecah dan akhirnya meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit.
"Dulu usaha suami saya lancar, saya hanya sebagai ibu rumah tangga. Namun, ketika suami saya meninggal saya bingung harus kerja apa, anak masih kecil. Ya sudah, saat itu saya mulai belajar untuk tambal ban, ganti ban dan meneruskan usaha," terangnya.
Meneruskan usaha sang suami, Anik terbilang cukup sukses dalam mengembangkan bengkel tambal bannya.
Bahkan Anik sempat memiliki karyawan yang semuanya perempuan berjumlah 7 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar