SURYA.co.id - Setelah terjadinya peledakan di tiga gereja Surabaya pada Minggu (13/5/2018) terpaut beberapa jam kemudian, terjdai peledakan lagi di sebuah kamar di lantai lima Rusunawa Wonocolo, taman, Sidoarjo, Jawa Timur.
Akibat peledakan tersebut istri dari pelaku yaitu Puspitasari (47) dan anak sulungnya ditemukan meninggal.
Baca: BREAKING NEWS - Awal Puasa Ramadhan 2018 Hari Kamis 17 Mei 2018
Baca: BREAKING NEWS - Baku Tembak di Manukan Kulon Surabaya Malam ini, Seorang Tewas
Baca: ITS Monitoring Kegiatan Mahasiswa, Tim Peninjau Bertugas Tentukan Kelayakan Tamu dari Luar Kampus
Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, pada ledakan pertama Anton mengalami luka parah namun masih hidup.
Namun, karena membahayakan, ia langsung dilumpuhkan oleh pihak kepolisian.
"Dia dalam keadaan memegang switching, sehingga terpaksa dilumpuhkan," katanya.
"Jadi, Anton tewas setelah dilumpuhkan petugas yang datang ke lokasi," sambungnya.
Baca: Warga Sekitar Penyergapan Terduga Teroris di Manukan Kulon Surabaya Dengar 5 Kali Tembakan
Baca: Terduga Teroris yang Tewas di Manukan Kulon Surabaya Diduga Memiliki Bom
Baca: Di Lokasi ini Terduga Teroris di Manukan Kulon Surabaya Ditembak Densus 88 Hingga Tewas
Sementara itu, anak keduanya, berinisial AR diketahui tidak mengalami luka dan langsung menyelamatkan kedua adiknya, FP dan GHA.
AR ini melihat kedua adiknya terluka parah.
Sedangkan, jenazah Anton, istri, dan anak pertamanya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Senin dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Baca: Ciri-ciri Terduga Teroris yang Tewas di Tembak di Manukan Kulon Surabaya 15 Mei 2018 Malam
Baca: ITS Akui Seorang Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Sukodono Sidoarjo Pernah Kuliah di ITS
Baca: Video Baku Tembak Densus 88 & Terduga Teroris di Manukan Kulon Surabaya 1 Tewas
"AR, satu-satunya anak laki-laki selamat," ungkap Kombes Pol Frans Barung Mangera.
"Dia juga yang membawa dua adiknya ke rumah sakit, sekarang mereka di Rumah Sakit Bhayangkara," lanjutnya.
Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin membocorkan cara orangtua mendoktrin anak-anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar