Rabu, 20 Juni 2018

Kisah Haru Cicit Perempuan Rasulullah, Guru Imam Syafi`i

Dream - Islam senantiasa menempatkan perempuan dalam posisi tertingginya. Derajat kaum hawa tak kalah mulia di hadapan Allah SWT.

Dengan kelebihannya, perempuan bisa menjadi apapun tanpa melupakan kodratnya. Semua bisa berjalan seiring. Termasuk menjadi seorang guru bagi ulama besar.

Hal ini dibuktikan oleh Sayyidah Nafisah. Dikutip laman nu.or.id, beliau adalah cicit Nabi Muhammad SAW yang menjadi ilmuwan terkemuka di masanya. Keilmuan yang dimilikinya membuat seorang ulama ternama, Imam Syafii, tak ragu berguru padanya.

Kehidupan Sayyidah Nafisah sejak kecil tak lepas dari napas religius. Beliau sudah hafal Al-Qur'an dan setiap selesai membaca Kalam Allah, senantiasa memanjatkan doa, " Ya Allah, mudahkanlah aku untuk berziarah ke makam Nabi Ibrahim".

Keinginan Sayyidah Nafsiah bisa dipahami karena Nabi Ibrahim adalah bapak moneteisme sejati, sekalligus bapak Nabi Muhammad lewat jalur Nabi Ismail yang notabene keturunan Nabi Ibrahim. Sedangkan Sayyidah Nafisah sendiri adalah keturunan dari Nabi Muhammad.

Di usia 44 tahun, Sayyidah Nafsiah berkunjung ke Kairo pada 26 Ramadhan 193 Hijriah. Kabar kedatangannya telah menyebar luas sehingga gelombang tamu hilir mudik menemuinya. Dari mulai berkonsultasi, meminta doa ataupun mendengar nasihat dan ilmu darinya.

Merasa kehidupannya tersita untuk melayani umat, Sayyidah Nafsiah memutuskan untuk meninggalkan Kairo dan kembali ke Madinah. Ke kota dimana makam kakeknya, Muhammad SAW disemayamkan.

Namun keinginan itu membuat penduduk Kairo bersedih. Mereka memelas agar beliau membatalkan niatnya. Bahkan gubernur Kairo sampai turun tangan memintanya untuk mengurungkan rencana itu.

Terkait Imam Syafii yang disebutkan berguru kepadanya, sebuah kisah menceritakan jika al-Syafi'i pernah mampir ke rumah Sayyidah Nafsiah setiap kali akan berangkat mengajar di masjidnya di Fusfat. Disebutkan, al-Syafi'i adalah ulama yang sering bersama Sayyidah Nafsiah dan mengaji kepadanya.

Baca kisah selangkapnya di sini

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search