:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2132659/original/061973100_1525320868-20180503AP_Radja_Nainggola_AS_Roma_02.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Radja Nainggolan, pesepak bola berdarah Indonesia sangat terkenal di Benua Biru, khususnya Eropa. Dia merupakan pemain andalan AS Roma.
Namun siapa sangka, Radja Nainggolan punya kisah pilu sebelum meraih kesuksesan di Eropa. Diketahui, dia adalah putra dari Lizy Bogaerts, seorang Belgia beretnis Flandria beragama Katolik Roma yang membesarkannya bersama tiga saudara tirinya dan adik perempuan kembarnya.
Sedangkan, ayahnya Marianus Nainggolan, orang Indonesia berasal dari suku Batak, meninggalkan Radja Nainggolan ketika masih anak-anak. Hidup pria berusia 30 tahun itu kian menderita setelah ibunya meninggal dunia pada 2010.
Dikuti dari VTM, sebelum meninggal, Lizy bekerja selama 10 jam per hari untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Sementara ayahnya, entah pergi ke mana.
"Saat itu ada tiga orang yang tinggal di rumah kami. Ayah saya sudah meninggalkan kami. Ibu saya harus membayar banyak hutang. Dia mendapat gaji 1.300 euro dengan bekerja 10 jam per hari," kata Radja Nainggolan.
"Kami bisa makan makanan yang sama tiga kali dalam sepekan. Kami juga pernah hidup sebulan tanpa listrik," papar mantan pemain Cagliari tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar