Nama Siti Badriah saat ini sedang populer di jagat maya negeri ini. Ihwalnya adalah videoklip "Lagi Syantik" yang dirilis Siti bersama label rekaman Nagaswara pada 22 Maret 2018. Belum tiga bulan, video ini sudah dilihat lebih dari 100 juta kali oleh para pengguna YouTube.
"Lagi Syantik" seakan kejar-kejaran dengan "Ya Habibal Qolbi", lagu kasidah milik kelompok Sabyan Gambus yang juga sudah menjaring ratusan juta views. Beberapa komentator di YouTube bahkan membandingkan Siti dengan band religi itu.
Dengan pencapaian 131 juta views yang diraih "Lagi Syantik", hanya sedikit musisi Indonesia yang mampu mengalahkan Siti.
Selain Sabyan Gambus, barangkali musisi lokal yang mampu mengalahkan Siti hanya pedangdut modern lain seperti Via Vallen dengan lagu "Sayang" (155 juta kali dilihat) dan "Jaran Goyang" oleh Nella Kharisma (175 juta).
Prestasi "Lagi Syantik" juga jauh di atas lagu-lagu lawas milik perempuan berusia 26 tahun itu. "Terong Dicabein" yang dirilis Nagaswara tiga tahun lalu adalah videoklip terlaris Siti sebelumnya, hanya menghasilkan 26 juta views.
Siapa Siti sebenarnya?
Nama aslinya memang Siti Badriah--pedangdut lain banyak yang menggunakan nama panggung, contohnya Via Vallen (nama asli Maulidia Octavia), Inul Daratista (Ainur Rokhimah), dan Ayu Ting Ting (Ayu Rosmalina).
Ada kisah menarik terkait nama Siti serta alasannya menjadi biduanita dangdut.
Lahir di Bekasi pada 11 November 1991, nama Siti Badriah hadir dari kocokan. Bapak dan kakeknya memastikan nama depannya Siti, tapi mereka masih bimbang mengenai nama belakang. Dari pilihan Maemunah, Juleha, dan sebagainya, ternyata yang keluar dari undian adalah Badriah.
Darah dangdut didapat dari sang ayah, Muhammad Husni, seorang pemimpin orkes dangdut. Sering melihat ayahnya beraksi, Siti juga ingin mengikuti jejak bapaknya sejak kecil. Namun, Husni sempat melarang anaknya menjadi pedangdut.
"Siti sempat mau ikut orkes keliling bapak, tapi bapak melarang. Kata dia, lebih baik Siti melanjutkan cita-cita jadi dokter gigi," kisah Siti kepada TribunNews.
Suatu ketika, saat Siti duduk di kelas 2 SD, ia sempat sakit panas. Berobat ke mana-mana tetap tidak manjur. Ketika ayahnya mengizinkannya menyanyi, Siti sembuh. Namun titik awal kariernya terjadi pada saat Siti memasuki kelas 5 SD. Saat itu ia pertama kali dapat honor.
Awalnya, karier Siti tak berjalan mulus. Keluarganya sampai menjual sawah agar Siti bisa mencapai impiannya.
"Aku dulu pernah tertipu, aku juga pernah mengalami makan nasi sama terasi doang. Pernah bapak juga sakit gara-gara bangkrut, enggak ada uang. Itu pengalamanku sampai kapan pun nggak bakal lupain itu, masa-masa perjuangan," ujar perempuan yang akrab dipanggil Sibad ini.
Pada 2014, Siti dilirik oleh seorang pencipta lagu bernama Endang Raes. Endang adalah pencipta lagu dangdut fenomenal "Termiskin di Dunia" yang dinyanyikan oleh Hamdan Att pada 1980-an.
Kebetulan, Endang punya lagu "Melanggar Hukum" yang dianggap cocok dengan karakter vokal Siti. Lagu tersebut diajukan pada Rahayu Kertawiguna, bos Nagaswara. Siti pun masuk label rekaman tersebut.
Siti terus eksis, hingga awal tahun ini, ketika pencipta lagu Yogi RPH membuat single "Lagi Syantik". Lagu ini merupakan kombinasi dangdut dengan EDM (electronic dance music), genre yang saat ini tengah populer di kalangan anak muda.
Videonya direkam di pantai dengan menggunakan model anak muda yang berpakaian relatif modis dan kekinian. Diliriklah video ini oleh para pecinta musik dangdut, bahkan mereka yang tadinya tidak tertarik pada musik yang kerap dianggap "kampungan" ini.
Kesan lawas soal dangdut yang kampungan, tampaknya kini perlahan mulai hilang berkat Siti Badriah, juga pedangdut modern lain seperti Via Vallen, Cita Citata, dan Nella Kharisma yang selalu menggunakan konsep videoklip modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar