BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Ojek kayu ulin ukuran panjang satu meter tidak pernah habis melintas di jalan Nasional di wilayah Kabupaten Tanahlaut.
Jika lelah memacu kendaraan roda dua yang bermuatan sekitar satu kubik kayu ulin, ojek kayu ulin tak segan memilih berhenti di tepi jalan.
Itulah yang dialami Iwan, warga Desa Asamasam, Kecamatan Jorong dan Pur, warga Desa Damit Kecamatan Batuampar.
Baca: Live Trans TV! Live Streaming Uruguay vs Prancis Piala Dunia 2018 Bisa Ditonton dengan Cara Ini
"Saya sarapan pagi dulu," ujarnya memarkir kendaraan bermuatan ulin di Jalan KH Mansyur, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kamis (5/7/2018).
Meski berbeda tempat tinggal dan tempat membeli kayu ulin. Iwan dan Pur saling bantu jika mengalami mogok saat beriringan di Jalan Nasional.
Iwan bermuatan kayu ulin plat yang sudah digergaji rapi dari pengempul di Kecamatan Kintap. Kayu ulin itu dijual lagi di Pemasiran, Lianganggang, Kota Banjarbaru.
Baca: Head to Head & Prediksi Skor Uruguay vs Prancis Perempat Final Piala Dunia 2018 Live TransTV
Pur bermuatan kayu ulin limbah masih dalam bentuk balok tak berukuran. Itu dari pengempul di Desa Damit, Kecamatan Batuampar.
"Masih banyak limbah kayu ulin seperti ini di areal perkebuna kelapa sawit di daerah Damit. Saya jual ke Lianganggang," ujarnya.
Bagaimana kalau kendaraannya mogok di Jalan Nasional? Pur mengaku beriringan dengan Iwan setelah keluar dari Desa Alur bertemu di Jalan Nasional.
Pur mengaku lebih banyak membantu temannya yang mengalami mogok. Itu karena kendaraan roda dua miliknya, memakai starter.
"Sulit kalau pakai starter kaki. Makanya baterai kendaraan saya jaga agar kendaraan tidak mogok," katanya. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar