MAKKAH - Slamet (58), tampak tertunduk lesu, sesekali air mata menetes dipipinya. Tak henti-henti mulutnya berzikir seraya diberikan kekuatan.
Pria asal Batang, Jawa Tengah ini, baru saja ditinggal pergi istri tercinta untuk selamanya. Padahal selama 10 hari di tanah suci, pasangan suami istri ini begitu tekun beribadah bersama-sama.
BERITA REKOMENDASI
Bahkan, ketika di Madinah, keduanya begitu khusuk menjalani ritual ibadah seperti salat di Masjid Nabawi, pun demikian ketika di Masjidil Haram.
Dengan setia, Slamet mendampingi sang istri menemani ibadah, meski saat itu kondisi kesehatan istri tercinta sudah payah. Saat di depan Kakbah pun harus mengenakan kursi roda.
Hari ini, Minggu (29/7/2018) Allah SWT berkehendak lain. Supriyati Teguh Adam (51), istri tercinta Slamet harus pergi untuk selamanya. Meski keinginan keduanya untuk bisa sama-sama berangkat ke tanah suci tercapai, namun harus berpisah sebelum puncak haji di Arafah.
Jamaah Kloter SOC-5 menjadi jamaah pertama yang wafat di Makkah, atau kesebelas selama di Tanah Suci. Ia meninggal pada Sabtu (28/7/2018) pukul 23.30 WAS di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah yang terletak di kawasan Aziziah, Janubiyah.
Kasi Kesehatan Daker Makkah, dr. Mohammad Imran, memberi kabar duka pada Ahad (29/07) pagi WAS. Baru kemarin, Sabtu (28/07) pagi, tim Media Center Haji (MCH) berkesempatan menemui Supriyati yang selalu ditemani suami tercinta Slamet.
Slamet mengenang, Jumat (27/7/2018) waktu ashar, ia dan sejumlah jamaah lainnya mulai laksanakan umrah wajib di Masjidil Haram. "Istri sudah terlihat lemas dan saya dorong memakai kursi roda," ungkapnya.
Keesokan harinya dengan ditemani dokter kloter, Slamet mengantar istri ke KKHI. Dan ketetapan Allah pun terjadi: Supriyati berpulang setelah dirawat seharian. Kini Slamet akan menyelesaikan serangkaian ibadah di Tanah Suci seorang diri. Merelakan kepergian sang istri menghadap Ilahi.
Kesepuluh jemaah sebelumnya yang telah wafat sebagai berikut:
1. Sukardi Ratmo Diharjo (59), jemaah haji Kloter JKS-1;
2. Hadia Daeng Saming (73) kloter 5 embarkasi Makassar;
3. Ade Akum Dachyudi (67) asal Kloter JKS-13;
4. Sunarto Sueb Sahad (57) Kloter 15-SOC; dan
5. Siti Aminah Rasyip (57) asal Tegalsari, Batang, Jawa Tengah, jemaah kloter 5-SOC.
6. Machyar Sahromi Muhammad Thaif (78) warga Garut, Jawa Barat, Kloter JKS-6;
7. Katio Simanjutak, 59, warga Medan jemaah kloter MES-2;
8. Sanusi Musthofa Khafid (73) asal SUB-06;
9. Mohammad Sholeh bin Abu Bakar (74) asal SUB-23; dan
10. Nordiani Bahrani Kursani (53) warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, asal kloter BDJ-03.
(fzy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar