DAMASKUS, KOMPAS.com - Sebuah drone yang dikendalikan seorang perwira Angkatan Udara Inggris (RAF) dilaporkan menembaki kelompok Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS).
Diwartakan Daily Mirror Selasa (31/7/2018), serangan udara itu dilaksanakan untuk melindungi pengungsi yang berniat melarikan diri dari Suriah.
Baca juga: Israel Klaim Rudal Patriotnya Hancurkan Drone dari Suriah
Sumber internal RAF menyatakan, awalnya pesawat nirawak Reaper itu sedang melakukan patroli untuk melacak kantong ISIS.
Di timur Suriah, drone itu merekam konvoi besar sedang melintas. Hasil analisis menyimpulkan bahwa mereka adalah pengungsi.
Namun, di depan konvoi itu, pilot Reaper melihat lima anggota ISIS menanam ranjau di jalan untuk meledakkan para pengungsi.
Perwira RAF kemudian mengambil inisiatif cepat dengan memerintahkan serangan udara menggunakan rudal Hellfire.
Sumber itu menyatakan, rudal tersebut langsung menghantam anggota ISIS yang sedang menanam ranjau, dan menewaskan mereka semua.
Biasanya, para pilot Reaper bakal melakukan pengamatan selama berjam-jam sebelum memutuskan menyerang, atau hanya sekadar mengumpulkan laporan intelijen.
Namun, pilot Reaper langsung mengenali anggota ISIS itu yang kemudian melakukan serangan sebelum jatuh korban tewas atau terluka di kalangan pengungsi.
Mirror memberitakan, para pilot RAF menaati aturan keterlibatan secara ketat. Mereka baru boleh menembak jika mengencali ancaman teror.
Sumber senior itu melanjutkan, pesawat Reaper berpatroli di langit Irak dan Suriah setiap hari untuk membasmi pihak yang dianggap lawan.
"Dengan para pengungsi itu dalam bahaya, keputusan cepat dan serangan terukur itu berhasil menyelamatkan banyak warga sipil," pungkas sumber itu.
Baca juga: Drone 3 Kali Terbang di Atas Lapas Magelang, Petugas Ancam Tembak Jatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar