TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kisah Pemain Timnas Pelajar Indonesia U-12 Ahmad Shidqi Yauma Pasha dan Aloysius Figo Mariano Danna saat mengikuti Soong Ching Ling Cup, China-Asean Youth Football Friendly Match, di China tanggal 11-16 Agustus 2018.
Baca: BREAKING NEWS: 20 Penari Kembali Kerauhan, Dengar Bisikan dan Minta Menari Lagi di Tanah Lot
Baca: Niskala Seblang Banyuwangi Raih Lima Penghargaan dalam Festival Karya Tari Nasional
Saat ditemui Tribun Bali di Jalan Marlboro, Denpasar, Bali, Senin (20/8/2018) kedua pemain sepakbola muda tersebut tampak menyambut hangat.
Mereka berbagi cerita pengalamannya saat mengikuti pertandingan di China tersebut.
Figo bertutur bahwa perasaannya senang saat dipanggil untuk masuk ke Timnas Pelajar Indonesia U-12. Melakukan TC di Jakarta selama 3 hari tidak membuat ia kesulitan beradaptasi dengan para pemain dari provinsi lainnya.
"Latihannya di Jakarta selama 3 hari, saya bisa menyesuaikan diri saat latihan. Adaptasinya dengan teman-teman gak susah ," ucap pemain kelahiran 8 Mei 2006 ini.
Perasaan gugup pun tidak menghampiri siswa SMP Negeri 11 Denpasar ini saat pertandingan berlangsung.
"Gak gugup, karena saya sudah siap untuk melawan semua tim-tim yang ada disana bersama teman-teman saya dan saya tidak grogi melawan mereka," ujarnya
Siswa SSB Mandala United ini pun berkata bahwa lawan yang paling susah ia hadapi ialah dari Timnas Pelajar Myanmar U-12 di babak final.
Ia berujar bahwa serangan dari Myanmar di final membuat Timnas Pelajar Indonesia U-12 kesusahan sehingga pertandingan final berakhir dengan skor 6-0
"Finalnya ketemu Myanmar, saat melawan Myanmar itu kesusahan di babak pertama dan kedua, diserang terus, pas itu kalah 6-0. Pemain dari Myanmar itu yang paling susah saya dihadapin , tapi saya gak menyerah saat melawan Myanmar, tetap semangat bermain," ucap pemain yang berada di posisi bek kiri ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar