POJOKSUMUT.com, SIBOLGA-Usianya masih 13 tahun, dalam benaknya dia hanya ingin sekolah ke jenjang lebih tinggi. Karenanya, FG rela meninggalkan ibunya di Pekanbaru dan ikut bersama teman ibunya ke Nias.
Perempuan itu berjanji akan menyekolahkannya. Namun, miris perempuan itu malah berbohong. FG justru dipaksa menikah dengan pria pilihan perempuan itu. FG dan adiknya yang berusia lima tahun pun kabur dari Nias.
Peristiwa ini terungkap saat FG ditemukan warga di salah satu loket di Kota Sibolga, Sumut, beserta adiknya berusia 5 tahun berinisial Ye, Rabu (18/5/2016).
Dia mengaku ingin balik ke tempat ibunya di Pekanbaru. Dia mengaku kabur setelah mengetahui akan dinikahkan oleh teman ibunya itu, yang dia panggil dengan sapaan tante.
FG mengisahkan bahwa atas izin ibunya bernama Dahlia Lahagu yang bekerja sebagai pemulung di Kota Pekanbaru, dia dijemput oleh tantenya yang kerap disapa Mak Putra Lahagu.
Dia dijanjikan disekolahkan ke tingkat SMP di Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat, sekira dua bulan lalu.
"Dulu tante itu (Mak Putra) jemput aku ke Pekanbaru. Dibilang sama mamaku mau disekolahkan aku di Nias. Makanya aku ikut bersama adikku. Kalau bapak sudah lama meninggal, sejak aku umur 8 tahun," ujar FG, seperti diberitakan Metro Saintar (Jawa Pos Group) hari ini.
Sesampainya di Kecamatan Mandrehe, janji tantenya tersebut ternyata tidak dipenuhi. FG malah disuruh bekerja di ladang dan menyadap getah.
Bahkan, dia akan dinikahkan dengan seorang pria berumur 28 tahun warga Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Mengetahui akan dinikahkan, FG sempat menolak, namun tak dapat berbuat apa-apa.
FG juga mengungkapkan bahwa sebelum kabur, dia sempat ditempatkan tantenya di kediaman pria yang bakal dinikahkan dengannya di Kelurahan Kalangan, Kabupaten Tapteng, selama seminggu.
FG mengaku bahwa Mak Putra telah menerima uang sebesar Rp5 juta. Menurutnya, itu adalah jujuran, semacam berupa mahar sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.
"Hanya seminggu aku di situ, lalu dikirim lagi. Kami naik kapal. Sampai di pelabuhan Gunungsitoli, baru berpikir aku untuk lari. Naik kapal lagilah aku balik ke Sibolga," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar