Jumat, 20 Mei 2016

Kisah Sehari Sebelum Lengsernya "The Smiling General"

JAKARTA - Mendapatkan sepucuk surat dari para menterinya yang langsung diserahkan kepada Kolonel Sumardjono pada tanggal 20 Mei 1998 sekira pukul 20.00 WIB, membuat perasaan Presiden Soeharto terpukul dan merasa ditinggalkan oleh rezim yang telah dibesarkannya.

Suami dari Raden Ayu Siti Hartinah atau yang dikenal dengan Ibu Tien itu tidak mempunyai pilihan lain kecuali memutuskan hengkang dari jabatan yang telah diembannya selama 32 tahun.

Dikutip dari laman Wikipedia Jumat (20/6/2016), keempat belas menteri tersebut adalah Akbar Tandjung, AM Hendropriyono, Ginandjar Kartasasmita, Giri Suseno, Haryanto Dhanutirto dan Justika Baharsjah.

Selanjutnya, Kuntoro Mangkusubroto, Rachmadi Bambang Sumadhijo, Rahardi Ramelan, Subiakto Tjakrawerdaya, Sanyoto Sastrowardoyo, Sumahadi, Theo L. Sambuaga, dan Tanri Abeng.

Presiden Soeharto kemudian melakukan pertemuan selama tiga jam dengan tiga mantan Wakil Presiden yakni Umar Wirahadikusumah, Sudharmono dan Try Sutrisno. Sekira pukul 23.00 WIB, Presiden kedua Indonesia itu memerintahkan ajudannya untuk memanggil Yusril Ihza Mahendra, Mensesneg Saadillah Mursjid, dan Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto.

Saat itu juga diputuskan bahwa Presiden Soeharto berbulat hati menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden BJ Habibie. Alhasil, Wiranto sampai tiga kali bolak-balik Cendana-Kantor Menhankam untuk menyikapi keputusan Soeharto tersebut.

Sebagai Panglima ABRI kala itu, Wiranto perlu berbicara dengan para Kepala Staf Angkatan mengenai sikap yang akan diputuskan ABRI dalam menanggapi keputusan panglima tertingginya untuk mundur sebagai orang nomor satu di Indonesia. (day)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search