Rabu, 15 Juni 2016

Kisah Angel yang Selamat Usai Diberondong Peluru dan Terinjak-injak

Florida - Angel Colon menyangka dirinya pasti tewas saat Omar Mateen melepas tembakan secara membabi-buta di dalam kelab malam Pulse di Orlando, Amerika Serikat (AS). Beruntung, tembakan Mateen yang diarahkan ke kepala Colon meleset.

Seperti dilansir AFP, Rabu (15/6/2016), dengan tiga peluru bersarang di kakinya, ditambah pengunjung lainnya menginjak-injak tubuhnya, Colon menyebut dirinya sama sekali tidak mampu berlari untuk menyelamatkan diri saat penembakan brutal terjadi pada Minggu (12/6) dini hari waktu setempat.

Berbicara kepada media di Orlando Regional Medical Center, tempat dirinya dan korban selamat lainnya dirawat, Colon menuturkan dirinya hendak pulang dari kelab malam, ketika penembakan terjadi. Colon menyebut dirinya langsung terkena tembakan di kakinya.

"Saya terkena tiga tembakan di kaki saya, jadi saya terjatuh. Saya berusaha berdiri, tapi orang-orang berlarian ke segala arah. Saya terinjak-injak, dan saya mengalami patah tulang di kaki sebelah kiri. Jadi saat itu saya sama sekali tidak bisa berjalan," tutur pria itu.

Baca juga: Ayah Omar Mateen Salahkan Kelab Gay Orlando Atas Penembakan Brutal

Saat itu Mateen melepas tembakan secara acak dan membabi buta di setiap ruangan di dalam kelab malam tersebut. Saat Mateen bergerak ke ruangan lain, Colon berpikir dirinya telah lolos dari kematian. Namun tiba-tiba Mateen kembali ke ruangan tempat Colon tergeletak.

"Sayangnya, saya mendengarnya (Mateen) kembali dan dia menembaki semua orang yang sudah tewas di lantai. Memastikan semuanya tewas. Saya bisa mendengarnya (suara tembakan) semakin dekat, dan saya melirik dan dia (Mateen) menembak gadis di sebelah saya. Dan saya hanya berbaring di sana. Saya berpikir, 'Saya selanjutnya. Saya mati.'," terang Colon.

Mateen kembali melepas dua tembakan ke arah Colon yang tergeletak tak berdaya, namun dia berhasil selamat. "Atas kemuliaan Tuhan, pelaku menembak kepala saya tapi peluru itu mengenai tangan saya. Kemudian pelaku menembak saya lagi dan peluru mengenai bagian pinggir pinggul saya," ujarnya.

Baca juga: Tahu Rencana Teror di Kelab Gay Orlando, Istri Omar Mateen Terancam Pidana

Colon berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia belum tewas, meskipun banyak peluru bersarang di tubuhnya. "Saya tidak bereaksi. Saya hanya bersiap untuk terbaring di sana agar pelaku tidak tahu saya masih hidup. Dan pelaku terus melepas tembakan selama 5 menit, 10 menit. Pelaku menembaki semua tempat," kenangnya.

Penembakan terus terjadi, sebut Colon, hingga polisi masuk ke dalam gedung dan menyelamatkan para korban, selang 3 jam setelah penembakan dimulai. Colon menyebut seorang polisi menyeret tubuhnya ke tempat aman, namun melewati lautan pecahan kaca.

"Lantainya ditutupi pecahan kaca. Jadi polisi itu menyeret saya sembari saya menuai luka sobek -- di punggung, kaki. Saya tidak merasa sakit, tapi saya merasakan darah melumuri tubuh saya, darah saya sendiri, darah orang lain," tandasnya.

Baca juga: Dikecam karena Puji Penembakan di Kelab Gay Orlando, Ini Kata Pendeta AS

(nvc/ita)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search