Rabu, 15 Juni 2016

Kisah Luhut dan Anak Buahnya yang Tetap Puasa Meski Kelelahan di Medan Perang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Razia warung yang ramai diberitakan di Serang, Banten, membuat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan, teringat dengan sosok anak buahnya yang berpuasa meski di tengah medan perang.

Kisah itu dituangkan oleh Luhut melalui akun jejaring sosial Facebook miliknya. Berikut kisahnya seperti dikutip dari laman Facebook milik Luhut:

Beberapa hari lalu, razia terhadap warung Ibu Zaeni menjadi viral di media. Agar kejadian ini tidak terulang lagi, saya mengimbau kepada saudara-saudara marilah kita saling menghormati dan menahan diri di bulan puasa ini.

Bicara tentang puasa, saya teringat kepada salah seorang anak buah yang rajin berpuasa walau saat sedang berada di tengah medan perang. Namanya, Sersan Mayor Durman, Caraka saya di Kompi A Denpur-1/Parako dalam operasi tempur di Timor Portugis tahun 1975 – 1976.

Sepanjang berlangsungnya operasi, sebagai seorang muslim Durman tetap menjalankan ibadah puasa. Berpuluh kg beratnya ransel di punggung, tidak pernah membatalkan niatnya untuk terus berpuasa.

Kala itu, perlengkapan yang dibawa setiap prajurit memang cukup berat. Beberapa diantaranya berupa senapan otomatis AK-47, 750 butir peluru kaliber 7,62 mm, 3 magasin lengkung, 2 granat, bekal makan untuk beberapa hari, baju loreng, kaos, sepatu lapangan, dan topi rimba.

Belum lagi setiap regu masih harus membawa senapan mesin RPD, peluncur roket RPG-2 buatan Yugoslavia, 60 peluru roket 90 mm, penyembur api lengkap dengan 5 mortir dan 18 butir peluru.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search