Rabu, 22 Juni 2016

Kisah Miliarder Inggris yang Jatuh Miskin karena Jadi Gembong Narkoba (1)

JAKARTA - Seorang mantan miliarder asal Inggris yang bekerja sebagai pialang saham, Shaun Attwood memang meraup kesuksesan di dunia pasar modal. Tapi, sebelumnya dia pernah terjerumus dalam dunia narkoba.

Attwood memang tidak membunuh siapa pun, tapi dia telah menjadi dalang di balik operasi penyelundupan narkoba internasional yang bertanggung jawab membawa ekstasi dari Eropa untuk Arizona hingga akhir 1990-an.

Pada 16 Mei 2002, dia ditangkap dan didakwa dengan konspirasi terkait dengan berbagai pelanggaran narkoba. Attwood menghabiskan dua tahun dikurung di penjara terkenal Maricopa County, yang konon memiliki angka kematian tertinggi di Amerika pada saat itu, sebelum dipindahkan untuk melayani sisa hukuman sembilan tahunnya di Arizona Department of Corrections.

Dilansir dari laman Business Insider, Attwood diwawancarai untuk mencari tahu mengapa pialang pasar saham kelahiran Inggris dan jutawan itu menghadapi risiko keberuntungan, kebebasan, dan kehidupan keluarganya untuk menjual obat terlarang di negara asing pada skala industri.

Attwood lahir dan besar di sebuah kota kecil yang terkenal sebagi pabrik bahan kimia, Widnes, di barat laut Inggris. Sedari usia muda, dia telah menunjukkan kecerdasan dan ketertarikan pada ekonomi. Di sela-sela makan siang, dia lebih memilih untuk membaca Financial Times dengan bantuan gurunya untuk menerjemahkan angka-angka yang rumit. Pada usia 16, bermodalkan uang saku, dia mulai berinvestasi pasar saham pertamanya.

Ketika dia remaja, Attwood mengunjungi dua bibinya yang tinggal di Arizona, Amerika Serikat (AS). Sesampainya di sana, dia mengagumi situasi di sana yang menjanjikan seperti kolam renang, mobil besar, dan rumah-rumah mewah. Kembali ke rumah, Attwood mendapat nilai A dalam mata pelajaran matematika, fisika, dan ekonomi, sebelum melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, Jurusan Bisnis di University of Liverpool. Pada hari kelulusannya, dia diminta seorang temannya untuk menghadiri pesta di Manchester.

Pada saat itu, dia mencoba obat-obatan seperti ekstasi. Meski pada awalnya dia mengaku sempat gelisah karena sebenarnya tidak ingin mencoba dan terjerumus, sayangnya usai acara itu, dia malah menjadi ketagihan untuk kembali ke sana pada setiap akhir pekan.

Setelah lulus kuliah pada 1990, dia terbang ke Arizona untuk mencari pekerjaan. Meski tidak memiliki izin untuk bekerja di sana, untungnya sang bibi yang bekerja di bisnis deteksi penipuan mau membantu membuat visa kerja. Sekitar enam tahun, Attwood bekerja sebagai pialang saham. Kerja kerasnya membuahkan hasil, dia mulai mendapatkan ratusan ribu dolar AS per tahun. Pada akhir pekan, dia mengajak beberapa orang untuk berpesta di apartemennya. Sejak itu dia mulai membeli 50 pil ekstasi dari seorang pemasok lokal.

Pada 1997, dia berhenti menjadi pialang saham dan mengalokasikan penghematan besar ke dalam saham teknologi. Portofolio dia ini bernilai 2 juta poundsterling. Pada saat yang sama, dia mulai memanfaatkan kekayaannya di dunia hitam dengan mengajak banyak orang berpesta obat-obatan terlarang. Namun dia tidak pernah puas dengan suplai barang haram tersebut. Dia terus berambisi hingga akhirnya mengantarkan ke jurang nestapa. (Bersambung)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search