Selasa, 02 Agustus 2016

Kisah Tuti, Penyanyi Istana Hibur Tokoh Dunia Zaman Bung Karno

Suara.com - Tak banyak penyanyi di negeri ini berkesempatan untuk bernyanyi di Istana Kepresidenan. Bernyanyi di hadapan orang nomor satu di Republik ini dan tamu-tamu negara merupakan kebanggan bagi para seniman.
Salah satu penyanyi yang pernah mendapatkan kesempatan emas itu adalah Tuti. Perempuan yang kini berusia 68 itu menyanyi di Istana zaman Presiden Sukarno.
Wartawan Suara.com mendapatkan kesempatan untuk berbincang santai dengan Tuti di kediamannya kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Bersama grup bernama Gembira, perempuan yang memiliki nama lengkap Mujiastuti ini kerab bernyanyi di Istana Bogor dan Istana Negara Jakarta untuk menghibur Bung Karno dan tamu-tamu negara.   
"Saya nyanyi di Istana Negara awal 1964 sampai akhir 1965. Dulu tamu negara yang datang ke Istana ada Ho Chi Minh dari Vietnam, tetapi saya belum ikut waktu itu. Lalu saya pernah nyanyi untuk menghibur delegasi dari Cina, Korea, Kuba dan tamu negara-negara lainnya," kata Tuti.
Dia menuturkan ada empat lagu yang wajib dinyanyikan di Istana untuk menghibur para tamu negara. Pertama adalah lagu Keroncong, kedua lagu daerah, ketiga lagu negara yang diundang dan lagu nasional Indonesia. 
"Jadi ada empat lagu yang harus dinyanyikan, termasuk lagu negara yang diundang. Misalnya Bung Karno mengundag tamu negara dari Cina, ya kami menyanyikan lagu Cina juga. Saya pernah menyanyikan lagu Kuba, Korea, dan macam-macam," ujar dia.
Menurut dia, mereka para seniman yang bernyanyi di Istana ketika itu harus menghafalkan lagu negara yang menjadi tamu undangan Bung Karno dalam waktu yang terbatas. Namun mereka semua bisa melaksanakan tugas tersebut.  
"Kami menghafali dulu dalam waktu singkat lo, pertama kami belajar notasi dulu, dan ucapan sampai bisa," tutur dia.
Dia menambahkan selama bernyanyi di Istana para seniman tersebut tidak pernah mengharapkan bayaran, dan memang tidak dibayar. Bernyanyi, menghibur para tamu negara di Istana Kepresidenan adalah suatu kebanggaan bagi mereka.
"kami tidak pernah berhitung soal bayaran. Saya nggak pernah merasakan dibayar. Kami senang-senang saja, bangga dong nyanyi di Istana. Tanya Titi Puspa deh, pernah nggak dibayar, nggak pernah. Mungkin pengganti transpor ada," ujar dia.
Tuti menambahkan, ketika bernyanyi di Istana dirinya masih berusia 16 tahun. Dia adalah penyanyi wanita termuda ketika itu. 
"Bung Karno memanggil saya si kecil, ketika itu memang saya yang paling muda," kata dia.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search