Dua minggu terakhir, nama Robbie Abbas (32) kembali mencuat. Obie, panggilan akrab Robby, dulunya adalah mucikari hits di dunia prostitusi artis. Ia ditangkap polisi pada 2015 bersama seorang artis berinisial AA.
Penghasilan Obie sebagai mucikari mencapai ratusan juta per bulan. Bahkan suatu kali Obie pernah mengantongi penghasilan 800 juta rupiah dalam seminggu. Bergelimang uang, ia hidup bak jet set. Rajin mengunjungi klab malam dan memiliki mobil serta gadget mahal.
Beberapa artis kerap memintanya "pekerjaan". Senang juga mengajaknya hang out di tempat-tempat mahal.
Namun begitu kiprah Obie terbongkar, ia tak punya apa-apa lagi. Artis-artis yang dulu dekat, kini menghindar. Takut citra mereka terusik. Pelanggan-pelanggan penting bergeming. Ia seorang diri. Uang tak tersisa. Hanya tersisa cerita, bagaimana seluk-beluk dunia prostitusi artis yang pernah digeluti.
Sekitar 6 tahun silam, Obie hanya seorang makeup artist. Suatu kali, ia bertemu dan menjalin perteman dengan artis berinisial AS.
"Saya sering merias dia dan kami berteman. Dari dia saya mulai banyak mengenal artis. Suatu hari, seorang model yang sudah bersuami menghubungi saya. Lebih tepatnya, suami si model yang menghubungi. Dia minta dicarikan artis yang bisa diajak 'kencan'. Siapa yang bisa? Saya mulanya juga bertanya-tanya. AS waktu itu bilang, Coba deh si Ini, si Anu, kayaknya bisa," cerita Obie.
Robbie kemudian mendekati artis yang direkomendasikan AS dan mengajukan tawaran. Sang artis ternyata menerima tawarannya. Perlahan-lahan reputasi Obie sebagai mucikari mulai terbangun
"Lama-lama saya yang dicari calon klien, atau saya yang dicari oleh artis. Mereka minta dicarikan 'kucing'," kata Obie. Kucing adalah istilah untuk pria-pria hidung belang yang mencari teman kencan.
Seperti awal pertemuannya dengan artis SB. "Kali pertama bertemu SB, dia duluan yang menghampiri saya. Dia bilang begini, 'Eh, Beb, aku dengar kamu bisa itu (mencari klien), ya? Boleh dong, Beb, kalau ada yang kaya, mau'," Obie menuturkan kembali percakapan dengan SB kala itu.
SB meminta tarif 55 juta per 3 jam. Sebagai mucikari, Obie menaikkan 10 juta hingga 20 juta.
"Jadi saya 'jual' ke klien 75 juta. Lima puluh lima juta untuk SB, 20 juta buat saya. Kalau setuju, maka 'arisan' pun berlangsung." Arisan merupakan kata yang dipakai untuk menyebut kencan intim antara si artis dengan tamunya. Jika klien ingin bersama dengan SB seharian, tarifnya beda lagi. Begitu juga bila diajak ke luar kota.
"Kalau ke luar kota tarifnya menjadi dua kali lipat, berarti 150 juta," jelas Obie.
Pendapatan Obie sebagai mucikari sangatlah fantastis.
"Pernah suatu kali, saya diminta membawa 9 orang wanita arisan ke luar kota selama seminggu. Lima diantaranya artis. Pulang-pulang saya bawa 800 juta. Itu sudah bersih ya, jatah saya. Gila segitu mudahnya dulu dapat uang."
Semua transaksi tersebut dibayar tunai. Tak ada sistem transfer, demi meminimalisasi bukti. Jika Obie membawa pulang 800 juta, maka semuanya dibawa tunai.
Sebelum anak asuhnya bekerja, biasanya Obie mengajak klien untuk negosiasi dan sedikit wawancara. Baru minimal sehari sebelum hari H, Obie meminta klien membayarkan down payment (DP). Nilai DP bergantung pada kebijakan masing-masing artis.
"Bisa 10 juta, bisa 20 juta, tergantung artisnya. Nanti di hari H, sebelum masuk kamar, baru klien membayar sisanya. Semua kamar saya yang daftarkan terlebih dahulu. Si artis tinggal masuk. Biasanya si artis duluan, baru kemudian kliennya," tutur Obie.
Tempat si artis dan klien bertemu biasanya hotel-hotel eksklusif bertarif mahal. Terkadang sang klien membawa sang artis dan Obie hingga ke luar negeri. Bila si klien terpuaskan, ia tak sungkan-sungkan memberi bonus untuk si artis dan mucikari.
(val/gur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar