Sepuluh tahun sejak diagnosis, migrain Kate memburuk di mana tiap bulan ia pasti mengalaminya. Kadang kala, untuk beraktivitas Kate harus menggunakan kursi roda. Tak hanya itu, ia juga didampingi anjing khusus yang siaga menolong jika sewaktu-waktu Kate terjatuh.
Selama itupun, dokter sudah memberinya berbagai macam obat, melakukan blok saraf, dan menyarankan Kate mengubah pola dietnya, tapi hasilnya nihil. Hingga dua atau tiga tahun lalu dokter menyarankan alternatif pengobatan yaitu dengan kehamilan. Diperkirakan, hormon bisa 'me-reset' tubuh Kate. Kala itu, Kate dan suaminya percaya tidak percaya dengan apa yang dikatakan dokter.
"Tanggal 23 Desember 2015, rasa sakit tiba-tiba tidak terasa. Seminggu kemudian saya bertemu dengan teman saya dan saya katakan saya tidak tahu apa yang salah dengan diri saya sampai sakit saya hilang. Teman saya mengatakan dia mengira saya hamil. Ya, saat pulang saya melakukan tes kehamilan dan hasilnya positif," tulis Kate dalam keterangan foto yang ia bagikan di laman Facebook Love What Matters.
Setelah periksa ke dokter, disebutkan Kate hamil bayi kembar. Sampai tujuh bulan usia kandungannya, migrain Kate tetap tidak kambuh. Hingga tepat di hari ulang tahunnya, Kate melahirkan dua bayi perempuan melalui operasi caesar. Dua bulan setelah melahirkan, ia tetap bebas dari migrain.
Baca juga: Sering Sakit Kepala pada Bumil Bisa Jadi Gejala Komplikasi Kehamilan
"Suami saya menyebut putri kami 'magical unicorn baby'. Saya tidak lagi butuh kursi roda untuk keluar rumah, anjing saya punya lebih banyak waktu luang dan tak harus mengawasi saya. Biasanya, saya hanya punya 13 hari bebas rasa sakit dalam setahun tapi minggu depan saya akan merayakan hari ke-300 saya bebas dari rasa sakit," tambah Kate.
Foto Kate berbaring sembari memeluk kedua putrinya dengan kisah yang ia alami sudah dibagikan lebih dari 5.400 kali. Sebanyak 83 ribu orang membagikan emoticon like, love, dan gasp. Sekitar 2.700 orang pun menyampaikan komentarnya. Kebanyakan pengguna mengucapkan selamat atas apa yang dialami Kate. Namun, ada juga yang membagikan pengalamannya.
Seperti Karen Steinborn yang mengatakan dirinya mencoba bunuh diri saat remaja karena migrain yang dialami begitu menyiksanya. Sempat putus asa bahwa migrainnya tak akan sembuh, Karen mengatakan ketika ia hamil dan sampai sekarang, migrain tak pernah lagi menyerangnya.
Dikutip dari Everyday Health, migrain disebutkan bisa mereda selama kehamilan. Tapi ini tidak selalu terjadi pada setiap orang. Neurolog Dr Stuart Stark, MD mengatakan apapun bisa terjadi dengan migrain selama kehamilan.
"Migrain bisa terjadi saat hamil saja. Migrain yang sudah ada sebelumnya bisa lebih parah terutama di trimester pertama atau migrain justru hilang. Tapi, pada beberapa wanita, pola migrain tidak mengalami perubahan selama kehamilan," kata Stark.
Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Ibu Hamil yang Sakit Kepala(rdn/vit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar