
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA – Kemarin pagi, suasana duka masih terasa di lokasi runtuhnya Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.
Sejak matahari mulai terbit, ratusan orang mengerumuni lokasi jembatan yang ambruk pada Minggu (16/10/2016) petang, dan menyebabkan 8 orang tewas dan 34 lainnya luka-luka .
Di antara kerumunan orang tersebut tampak I Komang Sudiarta (45).
Ketika ditanya tentang ambruknya jembatan, Sudiarta langsung memejamkan matanya. Trauma masih jelas terlihat di wajahnya.
Sudiarta beserta istrinya Ni Wayan Rusminingsih dan putrinya Putu Lia Puspita Dewi, menjadi saksi hidup dari peristiwa yang merenggut 8 korban jiwa tersebut.
"Saya bersyukur, saya beserta anak dan istri masih selamat dalam peristiwa tersebut. Runtuhnya jembatan itu nyaris saja merenggut nyawa saya, " ujar Sudiarta dengan ekspresi yang masih tampak shock dengan kejadian tersebut.
Ia menceritakan, putusnya Jembatan Kuning terjadi pada Minggu (16/10/2016) petang sekitar pukul 18.30 Wita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar