Kisah tragis, seorang siswi kelas IX SMP asal Jatiroto, Wonogiri, diperkosa empat pemuda tepat pada hari ulang tahunnya.
Solopos.com, WONOGIRI — Seorang siswi kelas IX SMP di Jatiroto, Wonogiri, menjadi korban perkosaan empat orang pemuda yang masih tetangganya tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-16, 29 September 2016 lalu.
Tak hanya diperkosa, siswi berinisial RA itu juga dicekoki minuman keras. Hingga kini, empat pemuda yang melakukan tindak asusila itu belum tertangkap.
Informasi yang diperoleh Solopos.com, peristiwa itu terjadi di Hutan Dungkul, Jatiroto. Sebelum memerkosa RA, para pelaku terlebih dahulu mencekoki RA dengan minuman keras sebanyak setengah botol bekas air mineral hingga RA tak berdaya.
Setelah merenggut kehormatan RA, seperti tanpa merasa berdosa para pelaku mengantarkan RA ke rumahnya dalam kondisi mabuk. Kepada ayah RA, mereka mengatakan RA baik-baik saja. Mereka bersama RA baru saja merayakan ulang tahun
Saat disambangi Solopos.com di rumahnya, Jumat (14/10/2016), RA terlihat murung. Kedua orang tuanya, Gy, 42, dan Sy, 38, tak kalah bersedih. "Orang tua mana yang terima anaknya diperkosa. Apalagi pelakunya tetangga dekat sendiri. Kelakuan mereka seperti kelakuan binatang. Tega-teganya mereka berbuat seperti itu. Hampir setiap hari mereka ketemu anak saya. Sama sekali enggak kasihan sama RA. Bukannya bertanggung jawab, menyerahkan diri ke polisi, mereka malah kabur sampai sekarang," ucap Sy tak kuasa menahan sesak di dada. Matanya sembab.
Sementara itu, RA sekuat tenaga menahan pilu. Saat Solopos.com mengajaknya berbincang, dia bersedia menjawab. Dia masih trauma. Jika melihat banyak orang, terutama laki-laki dia merasa ketakutan. Wajah para
pelaku masih membayanginya. RA masih ingat betul nama-nama mereka. Mereka dikenalnya sebagai pemuda yang kerap mabuk dan menggodanya saat pulang sekolah.
"Aris Tiara, Oki, Doni, dan Ekwal. Mereka yang melakukannya. Ada tiga orang lainnya tapi mereka enggak ikut berbuat. Mereka menunggu di suatu tempat saat saya dijahati," kata RA cukup lancar.
Sejak Jumat, Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sragen mendampingi RA untuk memulihkan kondisi psikisnya. Koordinator APPS, Sugiarsi, mengatakan RA harus selalu dibimbing agar dia tetap tegar menghadapi hidup. Lingkungan di sekitarnya, keluarga, sekolah, dan masyarakat harus dapat mengondisikan agar RA memiliki ruang yang steril dari ejekan atau hal lain yang dapat memperdalam traumanya.
Kasus itu juga sudah dilaporkan ke polisi. Namun, hingga berita ini diturunkan, kepolisian belum bisa dimintai konfirmasi.
lowongan kerja Harian Umum SOLOPOS, informasi selengkapnya KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar