
SURYA.co.id | JEMBER - Usianya sudah renta, demikian pula dengan fisik tubuhnya.
Namun sore itu, kakek Zubair (95), warga Dusun Klanceng, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyusuri jalan raya sambil memikul jualannya.
Sesekali dia beristirahat sambil mengusap peluh yang bercucuran dari dahinya.
"Guleh ampon seppo nak, sakeng e jekajeh terus ajuelen kaangguy kabotoan (Saya sudah tua nak, tetapi saya harus terus berjualan untuk kebutuhan hidup sehari- hari)," ujarnya lirih, Selasa (8/11/2016) sore.
Sudah lama Zubair menjadi penjual tahu keliling. Bahkan dia mengaku lupa berapa lama sudah berjualan.
"Poloan tahon ampun nak ajuelen, enggi ajelen sokoh kauleh, ampon mulai lambek ajelen (Sudah puluhan tahun nak saya berjualan, ya jalan kaki saya kalau jualan, jadi sudah dari dulu jalan kaki)," ungkapnya dengan tersenyum.
Setiap harinya, Zubair baru berangkat berjualan tahu goreng sekitar pukul 15.00 WIB, dan baru pulang ke rumahnya pukul 01.00 WIB dini hari.
"Saben are biasanah lastareh shalat Ashar, guleh berangkat ajejeh tahu, paleman sampek ka compok pokol 1 malem (Biasanya setiap hari, sesudah shalat Ashar saya berangkat berjualan tahu, dan baru pulang dan tiba di rumah sekitar pukul 01.00 dini hari)," ungkapnya.
Jarak yang bisa ditempuh Zubair saat berjualan keliling setiap harinya sekitar 40 kilometer.
"Ya, saya jalan kaki sambil memikul dagangan tahu ini," katanya dengan bahasa Madura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar