Sabtu, 12 November 2016

Kisah Sukses Nice Rusak Dominasi PSG

Olympique Gymnaste Club (OGC) Nice beberapa tahun lalu bukan klub elite yang konsisten di papan atas Ligue 1 Prancis. Meski berlaga di kasta tertinggi liga sepak bola Prancis, selama empat tahun terakhir Nice bukan siapa-siapa.

Selama dilatih Claude Puel, prestasi Nice tak cemerlang. Paling bagus, klub yang berdiri sejak 1904 ini hanya mampu menyelesaikan kompetisi di posisi keempat. Nice masih berada jauh di bawah dominasi Paris Saint-Germain (PSG), Lille OSC, AS Monaco, dan Olympique Lyonnais.

Namun, kisah Nice berubah ketika memasuki musim 2016/2017. Lain dulu lain sekarang. Klub yang bermarkas di stadion Allianz Riviera sekarang telah menjelma menjadi tim kuat di Ligue 1. Gebrakan pertama Nice adalah merusak dominasi dua klub kaya, PSG dan AS Monaco, yang menguasai peringkat atas musim lalu.

Nice juga menyingkirkan Olympique Lyonnais dari papan atas. Setidaknya, hingga pekan ke-12 Ligue 1 Prancis, Nice masih nyaman duduk di peringkat teratas dengan mengoleksi 9 kemenangan dan hanya sekali kalah. Nice masih memiliki selisih tiga angka dibandingkan peringkat kedua dan ketiga, Monaco dan PSG.

Kekalahan Nice pekan lalu saat melawan SM Caen ternyata tidak menyurutkan semangat seluruh tim untuk menatap gelar juara musim ini. Pelatih Nice Lucien Favre menyatakan, dirinya hanya bekerja untuk menyiapkan sebuah tim. Soal hasil, dia mengakui hal itu sungguh sulit untuk dikontrol. Kekalahan perdana ini membuat dirinya harus segera membenahi titik lemah Nice.

''Sudah jelas kami masih memiliki kelemahan di beberapa titik, sekarang kami harus menganalisis, terus bekerja, dan tetap berpandangan positif,'' tutur Favre, dikutip dari laman resmi OGC Nice.

Keberhasilan Nice memang berawal ketika mereka mendatangkan Lucien Favre dari Borussia Monchengladbach pada 24 Mei 2016. Favre menggantikan posisi Claude Puel dan memiliki tugas berat untuk mengangkat performa tim.

Langkah awal pelatih asal Swiss itu masih tersendat dengan hasil tak pernah menang di laga uji coba sebelum memasuki kompetisi Ligue 1. Lima pertandingan uji coba yang dilakoni Nice hanya menghasilkan tiga kekalahan dan dua hasil imbang. Favre paham betul, laga uji coba benar-benar digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan timnya. Pelatih yang dikenal sebagai sosok perfeksionis dan memiliki kecerdasan dalam taktik ini segera berbenah.

Kelemahan di lini belakang diperbaiki dengan mendatangkan Dante Bonfirm dari Wolfburg setelah sebelumnya memboyong Paul Baysse dari Saint-Etienne. Selain lini belakang, daya serang diperkuat dengan mendaratkan penyerang bengal Mario Balotelli yang dilepas Liverpool. Nice juga mendatangkan gelandang Lens Wyland Cyprien dan Younes Belhanda dari Dynamo Kiev.

Perombakan yang dilakukan Favre berbuah manis. Hasil buruk selama laga uji coba tak dirasakan setelah memasuki kompetisi Ligue 1. Pembelian yang dilakukan pelatih 59 tahun terbilang sukses. Lini belakang mereka makin kuat dengan hanya kebobolan sembilan gol sampai pekan ke-12.

Di lini serang, kedatangan dua gelandang baru dan satu penyerang membuat Nice makin tajam. Sampai saat ini klub yang dominan warna merah dan hitam di seragamnya ini sudah mencetak 24 gol ke gawang lawan. Balotelli bahkan menjelma jadi penyerang menakutkan di area pertahanan lawan dengan sudah membukukan enam gol.

Bahkan, di awal musim, Nice berhasil menenggelamkan AS Monaco dengan kemenangan 4-0 di Allianz Riviera. Kalau Desember nanti klub yang dimiliki gabungan saham 80 persen konsorsium asing dan 20 persen Jean-Pierre Vivere ini mampu mengalahkan PSG, makin terasa lengkap kisah heroik mereka merusak dominasi PSG dan Monaco.

Namun, Favre tak jemawa, dia tetap mengatakan Nice masih butuh bekerja keras dan memberikan fokus untuk setiap pertandingan yang akan mereka hadapi.

''Kompetisi ini sangat panjang, kami telah memulai kompetisi dengan baik, tapi kami harus tetap bekerja,'' kata dia, dikutip dari ESPN FC, beberapa waktu lalu.      rep: Agus Raharjo, ed: M Akbar 

Peringkat Nice beberapa musim terakhir:
Musim 2012/2013 di peringkat 4 dengan 64 angka
Musim 2013/2014 di peringkat 17 dengan 42 angka

Musim 2014/2015 di peringkat 11 dengan 48 angka
Musim 2015/2016 di peringkat 4 dengan 63 angka
Musim 2016/2017 hingga pekan ke-12 di peringkat 1 dengan 29 angka

Statistik Nice Musim Ini
Posisi di klasemen Ligue 1 Prancis: 1
Menang: 9
Seri: 2
Kalah: 1

Jumlah gol memasukkan: 24
Jumlah gol kemasukan: 9
Pencetak gol terbanyak: Alassane Plea (7 gol)
Pemain dengan durasi bermain paling banyak: Yoan Cardinale (kiper)
Penerima kartu terbanyak: Mario Balotelli (3 kartu kuning dan 1 kartu merah)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search