Selasa, 24 Januari 2017

Kisah Kakek Pencari Rumput Melintasi Jembatan Ekstrem di Demak

Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Supardi tampak tergopoh saat medorong sepedanya untuk melintasi jembatan di Sungai Cabean yang patah sehingga membentuk lintasan yang menurun curam kemudian menanjak, Senin (23/1/2017).

Jembatan penghubung antara Dukuh Singopadu Desa Sidorejo dan Dukuh Karangmalang Desa Brambang, Karangawen patah sejak seminggu lalu.

Bahkan jika debit air tinggi, jembatan yang terbangun di atas Sungai Cabean tersebut terendam air.

Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan nyali Supardi, pria 72 tahun yang ingin mencari rumput untuk ternaknya.

Pria yang tinggal di Singopadu tersebut memang setiap hari harus melintasi jembatan untuk pergi ke lahan pertanian di Karangmalang.

"Kalau muter jauh, wong rumah saya di seberang sungai itu, kalau muter sampai enam kilo meter capai ngontel sepeda," jelas Supardi singkat. Meski demikian, jika jembatan tergenang ia tidak berani melakukan aksi nekad tersebut.

Selain Supardi ada beberapa warga yang mayoritas petani tetap nekat melintasi jembatan tersebut siang itu. Beberapa diantara mereka berjalan kaki, menaiki sepeda, hingga sepeda motor melintas dengan hati-hati.

Di lain sisi, Kepala Desa Brambang, Slamet Riyadi menjelaskan jembatan patah sudah sejak tanggal seminggu lalu.

"Kami sudah menginfokan ke Kecamatan, karena itu menghubungkan dua desa bukan ranah kami," jelas Slamet saat ditemui di kantornya.

Menurutnya jembatan tersebut baru dibangun pada tahun 2011. Namun karena konstruksi yang kurang baik , baru berusia enam tahun sudah patah dua bagian.

"Bagi dua dukuh tersebut jembatan itu ya jadi akses utama terutama untuk pertanian, hal itu karena memang jembatan itu menghubungkan dua lahan terbesar di dua desa tersebut," tambahnya.

Dari info yang sudah ia dapatkan, jembatan teraebut akan diperbaiki pemborong yang sedang mengerjakan normalisasi Sungai Cabean.

"Infonya seperti itu, namun pelaksanaanya menunggu debit sungai stabil diposisi rendah terlebih dahulu, " pungkasnya. (*)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search